CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib - - Foto: Medcom
CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib - - Foto: Medcom

CEO Media Group: Pandemi Jadi Sekolah Gratis Ciptakan Ketahanan

Husen Miftahudin • 13 November 2021 17:41
Jakarta: CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib mengatakan wabah pandemi covid-19 merupakan sekolah gratis untuk menciptakan sebuah ketahanan tim, perusahaan, maupun negara. Sebab di tengah masa kritikal ini, organisasi ataupun pemerintah harus punya siasat serta strategi untuk memaksimalkan potensi.

"Pandemi ini adalah sekolah gratis untuk kita semua, khususnya Indonesia. Karena kita memiliki bonus demografi," ujar Mirdal dalam acara The Bridge 2021 secara virtual, Sabtu, 13 November 2021.
 
Saat ini, Indonesia memiliki 70 persen penduduk usia produktif. Potensi ini sama halnya seperti Restorasi Meiji yang dilakukan oleh Jepang. Bahkan, Negeri Matahari Terbit tersebut bisa memaksimalkan potensi dengan menjadikan Jepang sebagai negara dengan ekonomi keempat terbesar dunia.
 
Pun bagi Indonesia, berkat pandemi ini Indonesia bisa mengikuti jejak Jepang yang bisa menjadi negara maju dalam waktu 20 tahun. Apalagi 20 tahun ke depan Indonesia memasuki masa emas, satu abad Indonesia Merdeka.

"Generasi yang hari ini, generasi pandemi ini, adalah generasi yang sedang sekolah untuk memiliki persistence (kegigihan), memiliki endurance (ketahanan), memiliki kepekaan satu sama lainnya, mempunyai kekuatan untuk bertahan, dan seterusnya," tutur dia.
 
Dengan adanya krisis pandemi, Mirdal optimistis akan banyak melahirkan talenta-talenta dan ahli baru bagi Indonesia. Dengan begitu, Indonesia akan tangguh saat memasuki satu abad pada 2045.
 
"Akan ada banyak sekali generasi 100 tahun Indonesia Merdeka yang pada saat ini bisa memanfaatkan pandemi menjadi sekolah dan mengisi seluruh persyaratan kondisi yang dibutuhkan untuk Indonesia di 100 tahun yang akan datang," tuturnya.

Generasi tahan pandemi

Ia pun menyarankan pemerintah untuk fokus pada pembentukan generasi baru setelah pandemi covid-19. Sebab jika tidak, dikhawatirkan Indonesia justru tidak akan bisa memanfaatkan bonus demografi pada saat usianya menginjak 100 tahun.
 
Mirdal mencontohkan pada saat pembentukan generasi Sumpah Pemuda di tahun 1928. Saat itu, generasi muda Indonesia memiliki kegigihan dan ketahanan yang kuat demi terciptanya Indonesia Merdeka.
 
"Karena persistence yang besar dan fokus yang besar, 20 tahun kemudian yang mereka mungkin cuma ngobrol-ngobrol biasa, lahir sebuah negara gagasan bernama Indonesia yang mereka bahas 20 tahun yang lalu," sebut dia.
 
Untuk itu, mulai dari sekarang pemuda Indonesia perlu memiliki kegigihan dan ketahanan yang kuat guna menciptakan Indonesia Emas 2045. Apalagi pemuda saat ini dianugerahi krisis pandemi dimana mampu membuat siasat dan strategi demi keluar dari krisis.

 
"Ini yang betul-betul harus ditanamkan bahwa yang dibutuhkan bukan hanya skill saja hari ini, tapi juga dibutuhkan soft skill. Soft skill harus diperkuat, karakternya harus diperkuat seperti karakter pemuda di 1928," urainya.
 
Terlebih saat ini pemuda Indonesia dibekali kecanggihan teknologi. Sehingga dengan begitu, pemuda saat ini bisa mewujudkan Indonesia yang mampu memimpin dunia pada 20 tahun yang akan datang.
 
"Kalau sekarang, seluruh persyaratan untuk menjadi generasi yang memimpin dunia nanti di satu abad Indonesia merdeka, kita miliki. Tetapi kalau kita tidak manfaatkan dengan baik, maka yang terjadi justru sebaliknya," tutup Mirdal.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan