Ilustrasi laboratorium Bio Farma. Foto: AFP/Bay Ismoyo.
Ilustrasi laboratorium Bio Farma. Foto: AFP/Bay Ismoyo.

Siap Kirim, Bio Farma Punya Stok 10,5 Juta Dosis Vaksin

Husen Miftahudin • 31 Juli 2021 11:02
Jakarta: Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma sebagai perusahaan yang mengemban tugas dari pemerintah RI sebagai penyedia vaksin covid-19, terus berkomitmen untuk menjaga pasokan vaksin covid-19 di Indonesia.
 
Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, sisa stok di Bio Farma, seperti Astrazeneca Covax maupun bilateral, dari 14,8 juta dosis yang diterima oleh Bio Farma, 12,8 juta di antaranya sudah terdistribusi. Sehingga, sisa di Bio Farma, ada sekitar dua juta dosis.
 
Sedangkan untuk vaksin Moderna, dari 4,5 juta dosis yang diterima Bio Farma, sebanyak 1,5 juta dosis terdistribusi. Sisanya sebanyak tiga juta dosis akan siap didistribusikan.

"Dengan demikian, secara akumulasi, sisa stok di Bio Farma sebanyak 5,1 juta ditambah dengan produk covid-19 (Bio Farma) yang baru mendapatkan lot rilis per 29 Juli 2021 sebanyak 5,4 juta dosis. Sehingga total stok yang ada di Bio Farma sebanyak 10,5 juta dosis yang siap dikirim. Selain itu juga, masih ada bulk yang dalam tahap produksi di Bio Farma," ujar Bambang dalam keterangan resminya, Sabtu, 31 Juli 2021.
 
Bambang menjelaskan, terhitung pada 27 Juli 2021, Indonesia sudah mengamankan sebanyak 173,1 juta dosis covid-19 yang terdiri dari 144,7 juta dosis dalam bentuk bulk yang didatangkan dari Sinovac dan 28,6 juta dosis dalam bentuk finish product yang berasal dari AstraZeneca Covax dan Bilateral, Sinopharm, dan Moderna.
 
"Untuk dalam kemasan bulk sebanyak 144,7 dosis tersebut, diperkirakan akan menjadi 117,3 juta dosis vaksin bentuk jadi," paparnya.
 
Sampai dengan 29 Juli 2021, sebanyak 117,1 juta dosis bulk vaksin covid-19 telah diproses di Bio Farma, dan menghasilkan sebanyak 92,1 juta dosis produk jadi. Sebanyak 74 juta dosis di antaranya sudah mendapatkan lot release dan 18,1 juta dosis dalam proses karantina.
 
"Indonesia terus akan mendapat tambahan supply vaksin covid-19 sekitar 45 juta dosis yang direncanakan akan datang pada Agustus 2021, yang terdiri dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer," ungkap dia.
 
Bambang juga menegaskan bahwa suatu vaksin baru akan bisa didistribusikan apabila sudah melalui tahap-tahap tertentu, seperti proses fill and finish, packaging, dan juga karantina uji untuk vaksin yang diterima dalam bentuk bulk. Sedangkan untuk vaksin yang diterima dalam bentuk finish product hanya akan melewati proses karantina saja.
 
"Dalam proses pendistribusian sendiri, Bio Farma memiliki tanggung jawab untuk pelaksanaan distribusi vaksin sejak dari Bio Farma, hingga kabupaten/kota. Pelaksanaan distribusi tersebut tentu akan berdasarkan pada alokasi dan permintaan dari Kementerian Kesehatan," ungkap Bambang.
 
Selain hal tersebut, dalam pendistribusian juga tetap harus memperhatikan ketersediaan atau stok vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
"Selain hal-hal tersebut, Bio Farma juga akan mempertimbangkan kapasitas penyimpanan di Dinas Kesehatan tempat tujuan," pungkas Bambang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan