General Manager PHM John Anis mengatakan tajak sumur merupakan satu dari dua sumur eksplorasi di Blok Mahakam yang telah mendapat komitmen untuk dibor. Sumur eksplorasi lainnya akan dibor menembus struktur dalam dari Lapangan Tunu.
Upaya ini ditempuh untuk mendapatkan cadangan baru sehingga dapat mempertahankan operasi dan produksi di Blok Mahakam secara berkelanjutan.
“Pengeboran ini merupakan upaya kami untuk mengeksplorasi daerah-daerah di sekitar lapangan produksi secara lateral maupun vertikal, serta keinginan kami untuk bisa melakukan development dengan cepat setelah discovery,” kata John Anis dalam keterangan resmi, Selasa, 26 Mei 2020.
Ia menjelaskan proyek tersebut telah dipersiapkan sejak 2018, dimulai dengan berbagai studi bawah permukaan (subsurface) dan development, persetujuan perizinan dari para pemangku kepentingan, dua kali drill on paper pada awal 2020, dan survei geoteknikal dilaksanakan pada 4 – 11 April 2020. Pengeboran ini dilakukan menggunakan jack up rig Hakuryu 14, satu dari dua jack up rig yang dioperasikan PHM.
Target kedalaman pengeboran mencapai 1.600 meter (primary objective) hingga 2.700 m (secondary objective) dari permukaan air laut. Proyek yang berdurasi antara 70 - 90 hari ini diharapkan berhasil menemukan cadangan baru yang ekonomis untuk diproduksi dan menjadi batu lompatan untuk berbagai proyek eksplorasi lain di masa depan.
Kegiatan ini dijalankan dengan memerhatikan aspek keselamatan kerja dan tetap menerapkan protokol covid-19 secara ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News