"Bendungan ini menjadi salah satu bendungan terbesar yang kita bangun dan ini akan memberikan manfaat di Provinsi Banten serta di Provinsi DKI Jakarta dan sebagian kecil di Provinsi Jawa Barat," ucap Jokowi saat peresmian, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 9 Januari 2024.
Jokowi juga mengatakan, Bendungan Karian memberikan manfaat irigasi bagi 22 ribu hektare sawah yang berada di Kota Tangerang, Jakarta bagian barat, dan juga Kabupaten Bogor.
"Bendungan ini juga bermanfaat bagi pengendali banjir di Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung. Bendungan ini juga berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik tenaga mikrohidro yang menghasilkan listrik 1,8 megawatt (MW)," tambah Jokowi.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menjelaskan, proyek yang menggunakan dana hibah dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Selatan dan APBN ini merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia dan menjadi langkah positif bagi pemerintah untuk kelola air dan energi.
"Bendungan Karian merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dan menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede, memiliki area genangan seluas 1773 Ha dengan daya tampung bruto sebesar 314,7 juta meter kubik (m3) dan daya tampung efektif sebesar 207,48 juta m3," tutur Hanugroho.
Baca juga: Dukung Transisi Energi, PLN Kebut Pengembangan EBT |
Manfaat lain Bendungan Karian
Tidak hanya itu, Bendungan Karian juga memiliki beberapa manfaat diantaranya, dapat menjadi suplesi untuk Daerah Irigasi (D.I.) Ciujung seluas 22 ribu Ha, Penyedia air baku untuk Kabupaten Lebak, Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 9,1 m3/detik dan juga sebagai pasokan air baku untuk Kota Cilegon serta Kabupaten Serang sebesar 5,5 m3/detik.
"Bendungan Karian juga bermanfaat sebagai pengendali banjir dengan kemampuan reduksi sebesar 657,5 m3/detik serta berpotensi menjadi pembangkit energi listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,8 MW. Harapannya bendungan ini juga dapat menjadi destinasi wisata air dan argo ekonomi untuk masyarakat setempat," tambah Hanugroho.
Sebagai informasi, proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp1,8 triliun ini dikerjakan secara joint operation bersama DAELIM (Korea Selatan) dengan porsi 51 persen, Waskita Karya 22 persen, dan Wijaya Karya 27 persen, sehingga Waskita memiliki porsi sebesar Rp396 miliar.
Hanugroho berharap, dengan hadirnya Bendungan Karian ini menjadi pemerataan pembangunan infrastruktur bagi daerah di Indonesia serta kesejahteraan bagi masyarakat Banten.
"Perseroan juga terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek PSN dan non PSN dengan tepat waktu dan mutu yang baik," tutup Hanugroho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News