Sebagai bagian dari proses ini, Kadin Indonesia mengumpulkan lebih dari seratus asosiasi dunia usaha, organisasi perusahaan, dan pengusaha di tingkat nasional. White paper ini diharapkan menjadi panduan strategis untuk mengatasi isu-isu ekonomi dan mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan, sesuai dengan mandat yang diberikan berdasarkan UU Nomor 1 tahun 1987 dan diperkuat oleh Keppres Nomor 18 tahun 2022, Kadin Indonesia menjadi rumah bagi rekan-rekan seluruh asosiasi di Indonesia.
"White paper ini berisi usulan dari pelaku usaha, investor, dan akademisi terkait isu-isu strategis ekonomi yang dihadapi dunia usaha. Serta untuk mendukung pengembangan program pemerintah lima tahun ke depan," ujar Arsjad, Senin, 22 Juli 2024.
Baca juga: Kadin Indonesia Perkuat Posisi bagi Ekonomi Nasional |
Berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi
Menurut Arsjad, Kadin Indonesia mendorong aosiasi untuk berkontribusi pada pemerintahan baru melalui white paper pembangunan ekonomi yang dibuat secara kolaboratif dan inklusif dengan Kadin.
Dia menambahkan, dalam penyusunan white paper ini, Kadin menekankan pentingnya prinsip yang selalu dikatakan oleh Prabowo Subianto, yakni gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Pengalaman kami dalam menyusun peta jalan Indonesia Emas 2045 yang kami serahkan tahun lalu kepada Pak Presiden Joko Widodo itu juga melibatkan seluruh komponen bangsa. Nah kami mengadakan sesi kick off dengan para cluster leader melibatkan Anggota Luar Biasa (ALB) dalam survei bersama Indef serta mengadakan FGD dengan lebih dari 100 asosiasi, akademisi, Serikat buruh, organisasi keagamaan, dan juga pelaku industri," jelas dia.
Begitu juga dalam proses penyusunan white paper kali ini, Kadin akan menerapkan prinsip gotong royong dan kolaborasi dengan mengedepankan prinsip no one left behind alias tidak akan meninggalkan siapapun.
"Kami mengajak ALB Kadin untuk berpartisipasi dalam penyusunan white paper dengan memberikan masukan sektoral dalam FGD, serta juga menyampaikan hasil kajian laporan dan survei. Kami berharap melalui inisiatif ini kita semua bisa terus berkolaborasi secara inklusif untuk memajukan Indonesia khususnya melalui usulan atau strategi ataupun pembangunan bidang ekonomi Indonesia periode 2025-2029," ujar Arsjad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News