Satyalencana Wira Karya sebagaimana dikutip Wikipedia adalah tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada para warganya yang telah memberikan darma bakti besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain.
Adapun Haris dianugerahi Satyalencana Wira Karya karena dianggap telah berkontribusi besar dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) selama masa pandemi.
"Ini adalah penghargaan dari negara kepada PT Pos Indonesia, karena yang diangkat ini adalah aplikasi yang dibuat oleh PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan sosial. Mulai tahun 2020 saat dunia dan Indonesia ditimpa pandemi, PT Pos Indonesia diberikan amanah oleh pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak covid-19," kata Haris.
Haris memimpin penyaluran bansos ke seluruh wilayah Indonesia termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 pada rentang 2020 hingga 2022. Dia menginisiasi penggunaan aplikasi Pos Giro Cash (PGC) sebagai alat yang memudahkan pemantauan penyaluran bansos secara realtime.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
PGC merupakan aplikasi berbasis Android sebagai tools pembayaran yang dapat langsung mengirimkan konfirmasi ke basis data. PGC dilengkapi dengan fitur scan QR, face recognition, geo tagging yang kemudian ditampilkan pada dashboard sebagai laporan progress pekerjaan.
PGC digunakan untuk mendistribusikan bantuan sosial pemerintah kepada masyarakat miskin yang termasuk dalam kriteria yang ditentukan oleh Kementerian Sosial. PGC bukan merupakan aplikasi yang dapat diakses secara umum, namun hanya dapat diakses oleh petugas yang telah ditunjuk secara resmi oleh Pos Indonesia sebagai juru bayar dalam pekerjaan distribusi pembayaran.
"Saya menginisiasi supaya penyaluran ini bisa kita lakukan dengan cepat karena masyarakat sedang susah. Yang juga penting selain cepat, karena ini uang negara maka kita harus bisa mempertanggungjawabkan meski satu rupiah pun. Kita mendorong perlu adanya aplikasi agar penyaluran tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan akuntabel," ucap Haris.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Penggunaan aplikasi PGC ini merupakan wujud nyata transformasi digital yang dicanangkan Pos Indonesia. Hasilnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial sebagai pihak pemberi penugasan penyaluran bansos, merasa puas. Sebab, penyaluran bansos oleh Pos Indonesia tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, dan akuntabel.
"PT Pos Indonesia merencanakan transformasi digital. Kita di bisnis jasa keuangan juga melakukan transformasi digital, salah satunya di penyaluran bansos. Aplikasi kita awalnya hanya sebatas untuk penyaluran bansos, namun seiring waktu kita kembangkan. Kita connect dengan data dukcapil. Kemudian untuk memastikan penerima benar atau tidak, kita melakukan face recognition. Kita juga ada fitur geo tagging, dan foto rumah penerima untuk memastikan penerima benar sesuai data," tutur Haris.
Berkat komitmen dan kerja keras Pos Indonesia tersebut, Kementerian Sosial menjadikan aplikasi PGC sebagai dasar untuk menentukan apakah penerima bansos selanjutnya layak menerima bantuan atau tidak.
"Informasinya Kementerian Sosial menjadikan aplikasi ini sebagai dasar apakah penerima layak menerima bantuan atau tidak karena ada bukti foto dan geo tagging," kata Haris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News