Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Medcom.id.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Medcom.id.

Mentan Ajak Camat Seluruh Indonesia Tanggulangi Penyebaran PMK

Ade Hapsari Lestarini • 08 Juli 2022 16:06
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak camat di seluruh Indonesia berpartisipasi dalam penanggulangan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
 
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Indonesia terbebas dari wabah PMK selama 32 tahun, sebelum PMK kembali mewabah tahun ini. Untuk itu Mentan SYL mengajak semua pihak turun langsung dan terlibat aktif menekan jumlah penularan kasus.
 
"Kita semua harus hadir di tengah tantangan ini. Dalam menghadapi wabah PMK tidak bisa satu sektor atau Kementerian saja yang bergerak. Kita harus bersama-sama dan terintegrasi satu dengan lainnya," ungkap Mentan SYL saat menghadiri Sosialisasi Penanganan PMK kepada Camat Seluruh Indonesia secara virtual, Jumat, 8 Juli 2022.

Mentan mengatakan, dalam menangani wabah PMK, peranan camat sebagai garda terdepan sangat penting. Menurut dia, camat paling mengetahui wilayah, kebutuhan, dan harapan rakyat di wilayahnya. Untuk itu Mentan berharap camat dapat memahami dengan baik bagaimana cara menanggulangi PMK sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
 
"Dalam setiap tindakan saya terus menghadirkan camat. Jika camat sudah bergerak, maka akan berjalan lebih baik. Saya meminta tolong camat dapat menggerakan kepala desa dan aparat di wilayahnya masing-masing melakukan pengecekan hewan ternak," ungkapnya.
 
Baca juga: Pemerintah Upayakan Penanganan PMK Dilakukan Maksimal

Mentan SYL kembali menegaskan jika PMK bukan kasus yang ringan, sehingga masyarakat diimbau jangan panik. Hal ini karena pemerintah sudah memiliki pengalaman dalam mengendalikan covid-19 yang tentu akan semakin tajam dalam mengendalikan wabah PMK.
 
"Wabah PMK tidak berbahaya untuk manusia. Selain tidak bisa menular ke manusia, dagingnya juga masih aman untuk dikonsumsi," tegas Mentan SYL.
 
Oleh karena itu, lanjut dia, Kementan memastikan penanganan PMK terus dilakukan secara maksimal. "Di antaranya dengan mendistribusikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik dan penguatan imun. Di sisi lain, kita juga terus bekerja melakukan riset dan uji laboratorium untuk menemukan vaksin dalam negeri," terang Mentan SYL.
 
Mentan juga mengatakan upaya keras dalam penanganan PMK melalui pemberian obat dan vitamin kepada hewan yang terpapar PMK menunjukkan hasil yang positif, dengan banyaknya hewan yang terpapar PMK sudah mulai membaik.
 
"Upaya lainnya adalah dengan melakukan disinfektan di kandang dan area pemeliharaan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan