Pada Oktober 2022, DMI angkatan ke-2 akan segera dimulai dengan memperluas sasaran didik hingga ke nonakademis, seperti komunitas nelayan pesisir, anak nelayan, atau peminat budi daya. Program inisiatif Delos ini bertujuan meningkatkan skill sumber daya manusia untuk memajukan industri tambak udang Delos dan mitranya.
Selama dua bulan, 13 orang tersebut memperdalam dua bidang studi ilmu pengetahuan perikanan, yakni tentang shrimp aquaculturist dan laboratory analyst dalam bentuk penerapan ilmu langsung di lapangan. Kegiatan shrimp aquaculturis, berupa menjalankan proses budi daya udang mulai dari persiapan tambak, persiapan air, penebaran benur, pembesaran udang, hingga panen, dengan menjalin komunikasi serta membantu aktivitas pihak pengambil keputusan operasional tambak.
Adapun kegiatan laboratory analyst lebih kepada aktivitas pada pengujian kualitas air secara fisika, kimia, dan biologi, melakukan analisis terhadap berbagai parameter kualitas air. Serta melakukan monitoring dan komunikasi kepada pihak pengambil keputusan operasional tambak terkait hasil pengujian kualitas air.
"Delos sebagai pelaku bisnis di industri aquatech menyadari pembentukan sumber daya manusia yang mumpuni merupakan hal yang cukup signifikan untuk kemajuan industri tambak udang dalam jangka panjang. Mahasiswa yang sudah lulus belum tentu siap untuk bekerja, karenanya perlu pembekalan kerja yang nyata langsung dihadapkan pada situasi kerja dan tantangan. Apalagi industri ini berkaitan dengan mahluk hidup yang kondisi lapangannya fluktuatif," jelas CEO Delos Guntur Mallarangeng, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 29 Agustus 2022.
Baca juga: Gobel: Terima Kasih pada Petani dan Nelayan |
Dari 13 peserta Delos Maritim Institut (DMI) yang telah menjalani masa pelatihan singkat tersebut, beberapa di antaranya didapuk langsung menjadi pegawai tambak karena kepiawaiannya. Salah satu peserta yang merupakan lulusan Teknologi Hasil Perikanan UGM bernama Rahma Beta Romadona, merupakan salah satu angkatan pertama DMI yang langsung menjadi pegawai laboratory analyst tambak di tempat pelatihannya di Tambak Nusantara Mandiri, di Singkawang Kalimantan Barat, begitu program DMI berakhir.
"Pada bulan pertama saya ditempatkan di laboratorium dan ada tantangan untuk menyelesaikan Kurva Standar yang tak kunjung mendapatkan hasil. Setelah saya telaah, ternyata ada salah satu SOP lab yang terlewat, yaitu persentase campuran kimia yang kurang sesuai. Sekaligus karena posisi analis lab kosong, akhirnya saya dipercayakan mengisi posisi tersebut," ujar Romadona.
Kurva Standar yang dimaksud adalah tools yang digunakan untuk menemukan rumus peprhitungan pengujian parameter kimia, sebagai data kualitas air di tambak udang sebagai standarisasi semua larutan untuk pengujian sampel air. Industri tambak udang di Indonesia tentunya membutuhkan sebuah program khusus yang menitikberatkan sains, teknologi, dan praktek kerja langsung terlibat dalam menjalankan budi daya udang dalam kesehariannya.
Dengan DMI, Delos berencana terus menjembatani kebutuhan itu dalam sebuah wadah yang digarap bersama para akademisi dan pelaku usaha Tanah Air yang menyasar pada kampus-kampus yang memiliki jurusan studi akuakultur. Delos sebagai pelaku bisnis di industri aquatech menyadari pembentukan sumber daya manusia yang mumpuni merupakan hal yang cukup signifikan. Mahasiswa yang sudah lulus belum tentu siap untuk bekerja, apalagi industri ini berkaitan dengan mahluk hidup yang kondisi lapangannya fluktuatif.
Lebih lanjut, pendaftaran DMI angkatan ke-2 dapat dilakukan melalui akun Linkedin Delos dan tidak dipungut biaya. Peserta yang berhasil dalam seleksi akan dibekali uang saku dan pelatihan sebelum terjun langsung ke lokasi tambak dari mitra Delos yang tersebar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News