Media Djaya Bersama (MDB) Group melalui anak perusahaan PT Mifa Bersaudara (MIFA) dan PT Bara Energi Lestari (BEL) menawarkan sejumlah potensi untuk menggaet mitra strategis.
Sebagai perusahaan industri pertambangan batu bara pertama dan terbesar di Aceh, MDB memiliki area operasional di ujung barat laut Sumatera. Posisi MIFA dan BEL sangat strategis untuk pangsa pasar di kawasan India dan sekitar, kawasan Teluk Thailand atau pesisir Asia Tenggara.
"Melalui Coaltrans, kami mengoptimalkan pasar yang belum tersentuh. Kita ingin masuk ke pasar baru. Pasar ekspor kita selama ini ke India, Vietnam, dan Tiongkok. Melalui Coaltrans, kita ingin menambah frekuensi penjualan pada sektor yang belum optimal selain India," kata Dirut PT Media Djaya Bersama Group Irsan Sosiawan Gading.
MDB Group memiliki sejumlah potensi yang menjadi daya tarik mitra strategis, di antaranya kualitas batu bara dengan sulfur rendah dianggap sebagai 'solution coal.' Dengan kualitas batu bara yang baik, pihaknya berharap mendapatkan positioning pasar melalui ajang Coaltrans Asia.
"Batu bara yang kami miliki berkategori ramah lingkungan, rendah kadar debu, dan sulfur. Pasar ini masih diminati terutama India, Thailand, Tiongkok," ucapnya.
Saat ini, batu bara tengah menjadi primadona. Sektor batu bara menjadi salah satu andalan dalam menopang perekonomian nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penerimaan negara dari batu bara tahun ini mencapai Rp91,47 triliun hingga akhir Agustus 2022, atau dua kali lipat target tahun ini sebesar Rp42,36 triliun.
Kontribusi batu bara pada perekonomian nasional tahun ini pun diprediksi bisa mencapai 5 hingga 6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Lantaran kontribusi batu bara bagi perekonomian nasional secara keseluruhan cukup signifikan, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menyebut penggunaan batu bara tidak serta-merta bisa dihentikan.
Batu bara diprediksi masih akan terus digunakan antara 5 hingga 10 tahun ke depan. MDB Group tentu saja akan memanfaatkan peluang ini dengan baik. Mereka menyiapkan strategi tersendiri.
"Kita menjaga efisiensi biaya, strategi marketing untuk membuka pasar yang belum kita capai, menjaga pasar yang sudah dikuasai. Kualitas batu bara juga dijaga. Kita juga akan menambah jumlah produksi. Tahun 2023-2024 kita mencapai produksi 13-14 juta ton. Tahun depan, ditambah menjadi 15 juta ton sesuai fasilitas yang kami miliki," kata Irsan.
Tak hanya menikmati cuan dari industri batu bara, MDB Group taat menjalankan kewajiban dan menaati peraturan yang berlaku. MDB Group berkontribusi besar terhadap pendapatan negara melalui pajak dan royalti.
"Kami berkontribusi tahun 2012-2021, royalti sudah dibayarkan Rp381 miliar, PNBP (penerimaan negara bukan pajak) sebesar Rp31miliar, dan Rp385 miliar pajak ke negara. Kami dinobatkan sebagai pembayar pajak terbesar di Provinsi Aceh untuk MDB Group periode 2012-2021," ucap Irsan.
MDB Group juga konsisten melakukan kegiatan CSR (corporate social responsibility) sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat.
"Masyarakat mendapatkan manfaat dari program CSR yang kami jalankan. Terutama program pengembangan masyarakat di sektor pertanian, pendidikan, dan Islamic Center. Kami juga berkomitmen mempekerjakan warga Aceh. Tenaga kerja kami sekitar 82 persen merupakan warga asli Aceh," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News