Pertama, melalui pengadaan pesawat. Erick mengatakan maskapai pelat merah tersebut terlalu banyak membeli pesawat dengan jenis yang beragam. Garuda juga kerap kali menyewa atau membeli pesawat tanpa memikirkan rute yang akan dipakai.
"Setelah kita dalami juga banyak pembelian ini hanya beli pesawat, bukan justru rute dipetakan pesawatnya apa. Jadi pesawat dulu baru rutenya," kata Erick dikutip dari IG TV akun pribadinya, Kamis, 13 Januari 2022.
Dari jumlah pesawat yang banyak dan beragam itu, lanjut Erick, membuat beban operasional perusahaan membengkak. Biaya sewa pesawat yang dilakukan Garuda mencapai 28 persen dari total operasional. Sementara maskapai lain hanya delapan persen.
"Garuda itu 28 persen, pesawat lain (maskapai lain) hanya delapan persen," sebutnya.
Dari situ, Erick mengaku pun curiga terdapat komisi dari pengadaan pesawat.
Adapun yang terbaru, Erick melaporkan indikasi korupsi untuk pengadaan pesawat jenis ATR 72-600. Erick mengatakan pihaknya telah resmi memberikan laporan secara audit investigasi kepada Kejaksaan Agung terkait indikasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News