Ilustrasi BUMN yang dibubarkan oleh Erick Thohir - - Foto: Medcom
Ilustrasi BUMN yang dibubarkan oleh Erick Thohir - - Foto: Medcom

Mengenal 3 BUMN yang Dibubarkan Erick Thohir

Annisa ayu artanti • 18 Maret 2022 15:30
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi membubarkan PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Gelas (Persero), dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero).
 
Ketiga perusahaan ini sudah lama tidak beroperasi dan menimbulkan ketidakpastian terhadap karyawan-karyawannya. Lantas, bagaimana sepak terjang ketiga perusahaan tersebut?

PT Kertas Kraft Aceh

Mengutip dari berbagai sumber, Jumat, 18 Maret 2022, PT Kertas Kraft Aceh (Persero) atau PT KKA merupakan BUMN penghasil kertas kantong semen. KKA didirikan pada 21 Februari 1983.
 
Pada saat didirikan, PT KKA ditetapkan sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Dalam perkembangannya, status PT KKA diubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada 19 April 1985 yang ditandai dengan keluarnya kepemilikan Georgia Pacific International Corporation USA.

Pemegang saham terbesar PT KKA dipegang oleh pemerintah Indonesia, sebesar 96,67 persen dan sisanya 3,33 persen dipegang oleh PT Alas Helau. Memiliki pabrik dengan kapasitas terpasang 135 ribu ton per tahun dan dibangun di kawasan industri Lhokseumawe, sekitar 30 kilometer (km) dari kota Lhokseumawe, Aceh Utara.
 
BUMN ini mulai beroperasi pada 1989 dan berhenti dengan berbagai alasan pada 2007 lalu. Presiden Joko Widodo yang pernah menjadi karyawan PT KKA menginginkan KKA beroperasi kembali. Bahkan, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA telah memberi dana talangan sebesar Rp51,34 miliar dan pinjaman dana restrukturisasi sebanyak Rp141,62 miliar.

PT Iglas

PT Industri Gelas atau PT Iglas merupakan perusahaan pelat merah di bidang pembuatan kemasan gelas, khususnya botol. Perusahaan ini didirikan pada 29 Oktober 1956, dan penyalaan dapur peleburan pertama dilakukan pada 1959.
 
Perusahaan beroperasi pertama kali pada 1959 dan berhenti pada 2015. Pemerintah mengeklaim, PT Iglas dibantu dengan PT Danareksa dan PT PPA telah menyelesaikan pemenuhan hak 429 eks karyawan, termasuk pembayaran pesangon.
 
"Alhamdulillah saya apresiasi kepada Danareksa dan PPA, bisa juga menyelesaikan isu kepegawaian yang jumlahnya 429 untuk di Iglas yang sudah selesai September 2021," kata Erick pada konferensi pers secara virtual kemarin.

PT Industri Sandang Nusantara

BUMN ini bergerak dibidang tekstil dan turunannya. Perusahaan ini didirikan pada 1999 dengan tujuan sebagai upaya swasembada pangan. Namun per 2018 ISN berhenti beroperasi.
 
Mengutip laman resmi perseroan, PT ISN memiliki visi menjadi perusahaan berkualitas global penghasil tekstil dan produk terkait lainnya untuk mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran negara.
 
Sementara misi perusahaan adalah memiliki pengelolaan perusahaan kualitas global dengan prinsip kejelasan tata kelola secara transparan, wajar, adil dan bertanggung jawab. Serta, menghindari benturan kepentingan diri sendiri maupun kelompok dengan mematuhi aturan maupun undang-undang. PPA sempat memberikan suntikan dana talangan sebesar Rp26 miliar untuk keberlangsungan usaha.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan