Rencananya, ada tiga BUMN yang terlibat dalam holding pembiayaan UMi dan UMKM, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan ketiga pelaku jasa keuangan tersebut fokus pada pembiayaan UMKM yang sebelumnya saling berkompetisi. Pembentukan holding ini justru akan memperbaiki ekosistem pembiayaan sektor UMKM. Pelaku UMKM akan memiliki jenjang pendampingan yang lebih jelas guna terus mendorongnya naik kelas.
"Dalam integrasi ini, perbaikan ekosistem akan menjadi kunci utama. Hal ini tentunya akan memberi dampak positif juga pada ekonomi nasional yang masih berada dalam tahap pemulihan," ungkap Aviliani dikutip dari Mediaindonesia.com, Kamis, 28 Januari 2021.
Ketua Bidang Kajian dan Pengembangan Perbanas ini menjelaskan rencana aksi korporasi ini akan membuat perpaduan dana dari pelaku UMKM menjadi lebih baik. Number of account (NoA) yang dimiliki khususnya oleh induk yakni BRI pun akan semakin besar.
Hal ini akan membuat penghimpunan sekaligus pengolahan datanya akan semakin baik. Terlebih, digital banking dan bahkan neo bank ke depannya akan lebih marak dalam memberikan pembiayaan maupun pendampingan pada UMKM.
Bagi Pegadaian dan PNM, Aviliani berpendapat integrasi ini akan sangat membantu pengembangan bisnis mereka lebih cepat dan kompetitif. Pasalnya, saat ini saja BRI telah memiliki basis nasabah penabung dan bahkan channel pembiayaan luar negeri yang kuat, sehingga mampu mendukung keperluan ekspansi calon anak usahanya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News