Jaminan ketersediaan tersebut dilakukan dengan menambah pasokan elpiji hingga 14 persen atau setara dengan tambahan 251.480 tabung untuk elpiji subsidi dan dua persen untuk elpiji nonsubsidi di wilayah Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kabupaten Cilegon.
"Antisipasi kenaikan konsumsi elpiji, Pertamina akan memberikan extra dropping di Desember secara keseluruhan (bright gas, elpiji 12 kg dan elpiji subsidi tiga kg) di wilayah Serang dan Cilegon sekaligus mengaktifkan 122 pangkalan siaga yang siap memberikan pelayanan di hari libur," ujar Unit Manager Communication, Relations &CSR Pertamina MOR II Eko Kristiawan, dalam keterangan resmi, Kamis, 23 Desember 2020.
Eko mengatakan khusus untuk elpiji tiga kg, rata-rata harian konsumsi untuk Serang dan Cilegon sebesar 69.800 tabung per hari. Selama periode Desember, Pertamina menambah 251.480 tabung.
Pertamina juga memantau kebutuhan elpiji tiga kg di sejumlah wilayah yang menjadi tujuan mudik, serta sejumlah lokasi tujuan wisata yang sering kali dimanfaatkan oleh usaha mikro untuk mengolah dan menjajakan produknya.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Elpiji Tabung Tiga Kg menyebutkan elpiji tiga kg bersubsidi diperuntukkan hanya bagi rumah tangga pra sejahtera dan usaha mikro.
"Usaha mikro adalah usaha dengan aset maksimal Rp50 juta dan omzet maksimal Rp300 juta per tahun", tambah Eko.
Bagi masyarakat mampu, usaha kecil dan menengah ke atas, Pertamina menyediakan tabung bright gas yang saat ini tersedia dalam kemasan 5,5 kg dan 12 kg dilengkapi segel hologram yang berfungsi untuk menjamin isi tabung dan konsumen bisa mengetahui rusak tidaknya tabung.
Ditambah dengan safety valve yang berfungsi untuk mengeluarkan tekanan gas secara perlahan bila tekanan dalam tabung terlalu tinggi, serta bright gas dilengkapi dengan QR Code yang dapat dipindai oleh aplikasi QR Code smartphone untuk mendapatkan informasi lokasi pengisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News