"Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil di angka 14,8 persen. Sedangkan rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) turun dari 11,0 persen pada bulan sebelumnya menjadi 9,7 persen pada April 2021," ungkap hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia periode April 2021, Senin, 10 Mei 2021.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan meningkat pada responden dengan pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan. Di sisi lain, porsi tabungan terhadap pendapatan meningkat pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp2 juta per bulan.
Secara keseluruhan, Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia pada April 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen yang optimis terhadap kondisi ekonomi. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2021 sebesar 101,5 yang masuk ke zona optimis (indeks lebih dari 100), meningkat dibandingkan 93,4 pada Maret 2021.
"IKK April 2021 juga merupakan angka optimisme pertama kali sejak IKK masuk zona pesimis pada April 2020," aku rilis bank sentral tersebut.
Adapun keyakinan konsumen terpantau membaik pada seluruh kategori tingkat pengeluaran responden, tingkat pendidikan, dan kelompok usia responden. Secara spasial, keyakinan konsumen membaik di seluruh kota yang disurvei (18 kota), tertinggi di kota Padang, diikuti oleh Bandung dan Pangkal Pinang.
Berdasarkan hasil SK, peningkatan optimisme konsumen pada April 2021 didorong oleh membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yaitu terhadap aspek ketersediaan lapangan kerja, ekspansi kegiatan usaha yang meningkat, dan penghasilan yang meningkat pada enam bulan yang akan datang.
"Sementara itu, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik, didorong oleh perbaikan persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama," tutup Bank Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News