Ilustrasi eskpor komoditas sawit RI - - Foto: MI/ Aries Munandar
Ilustrasi eskpor komoditas sawit RI - - Foto: MI/ Aries Munandar

Kinerja Ekspor Sawit Tak Terpengaruh Covid-19

Suci Sedya Utami • 17 Desember 2020 21:51
Jakarta: Kementerian Koordinator bidang Perekonomian menyatakan kinerja ekspor komoditas kelapa sawit tidak banyak terpengaruh oleh pandemi covid-19. Pasalnya, nilai ekspor kelapa sawit tidak mengalami penurunan.

"Kinerja ekspor kita di masa pandemi ini tidak banyak berpengaruh bahkan secara nilai tidak mengalami penurunan yang signifikan dibanding 2019 karena harga CPO dan turunannya yang relatif stabil," kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, Kamis, 17 Desember 2020.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh Kementerian Perdagangan, total nilai ekspor kelapa sawit dan produk turunannya pada periode Januari-Oktober 2020 mencapai USD15,95 miliar. Angka itu naik 6,9 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD14,92 miliar. Untuk tren ekspor minyak sawit dan turunannya meningkat 1,96 persen.
 
Adapun empat negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok, Uni Eropa India dan Pakistan. India yang paling terbesar peningkatannya yaitu 41,31 persen sedangkan Tiongkok menurun sebesar 29,33 persen.

Tren ekspor ke Eropa
 
Kepala Subdirektorat Produk Agro Direktorat Pengamanan Perdagangan Kemendag Donny Tamtama menjelaskan khusus Uni Eropa peningkatan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya sebesar 4,93 persen atau mencapai USD2,48 miliar dibanding periode yang sama di 2019 sebesar USD2,3 miliar.
 
Namun, tren ekspor minyak sawit dan produk turunanya ke Uni Eropa harus dicermati karena mengalami penurunan 0,56 persen secara volume dan nilainya turun 2,41 persen pada Januari-Oktober.

 
Penurunan juga telah terjadi pada ekspor kelapa sawit dan produk turunannya ke Uni Eropa pada 2019 dibandingkan 2018 yang secara nilai turun 19,08 persen dan secara volume turun 2,40 persen.
 
"Uni Eropa cukup penting bagi Indonesia sebagai tujuan ekspor. Mengapa kita perlu untuk  menjaga pasar minyak sawit kita di Eropa," kata Donny.
 
Sementara itu, Ekonom Senior Indef Bustanul Arifin menilai Uni Eropa masih menjadi pasar yang penting bagi komoditas sawit Indonesia. Berdasarkan data Kemendag ekspor kelapa sawit Indonesia pada 2019, 12 persennya ditujukan ke Uni Eropa. Sementara impor kelapa sawit Uni Eropa, 34 persennya berasal dari Indonesia dan merupakan sumber terbesar.
 
“Hal ini terlepas dari berbagai hambatan yang diterapkan oleh Uni Eropa,” jelas Bustanul.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan