Wakil Menteri I BUMN, Pahala Mansury. Foto : Medcom.
Wakil Menteri I BUMN, Pahala Mansury. Foto : Medcom.

Pertamina Rosneft Gandeng PLN Pasok Listrik ke Kilang Tuban

Suci Sedya Utami • 24 September 2021 17:18
Denpasar: PT Pertamina Rosneft menggandeng PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) untuk memastikan ketersediaan pasokan listrik dalam menjamin proyek grass root refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru Tuban Kilang Tuban.
 
Sinergi BUMN ini dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Rosneft dengan PLN terkait rencana kajian bersama dalam penyediaan listrik untuk kebutuhan Kilang Tuban yang ditandatangani langsung oleh Presiden Direktur Pertamina Rosneft Kadek Ambara Jaya dan Pavel Vagero selaku Direktur Keuangan dan Umum serta General Manager PLN Unit Distribusi Jawa Adi Priyanto dan disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Mansury.
 
Pahala menyampaikan penyediaan listrik untuk GRR Tuban akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan sebagai sinergi BUMN kerja sama ini akan memberikan manfaat terkait efisiensi nasional.

"Bagi PLN kerja sama ini akan meningkatkan serapan tenaga listrik sehingga akan meningkatkan pendapatan, sementara untuk Pertamina Rosneft kerja sama ini akan membuat lebih fokus untuk meningkatkan kompetitifnya," kata Pahala dalam keterangan resmi, Jumat, 24 September 2021.
 
Melalui nota kesepahaman ini, Pertamina Rosneft dan PLN akan membuka peluang dalam melaksanakan kajian bersama untuk memastikan penyediaan suplai listrik hingga 20 megawatt (MW) selama fase konstruksi dan commissioning.
 
Selain itu dari hasil kajian tersebut nantinya akan ditentukan skema kerja sama yang paling optimal dan menguntungkan dari aspek bisnis serta akan mencakup pada penentuan penyediaan infrastruktur penunjang dan skenario konfigurasi sistem dan peralatan.
 
Saat ini proyek GRR Tuban masih dalam pengerjaan. Kilang tersebut ditargetkan beroperasi pada 2027. Target tersebut mundur dari yang ditetapkan sebelumnya di 2026. Fase konstruksi ditargetkan akan dimulai pada triwulan ketiga 2023 dan perkiraan kebutuhan listrik GRR Tuban pada fase ini yaitu sebesar 20 megawatt.
 
"Sedangkan untuk tahapan commissioning startup utility yang akan dimulai di tahun pada triwulan kedua 2026 kebutuhan listrik dapat mencapai 50 megawatt," kata  Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono.
 
Lebih lanjut disampaikan, konfigurasi kilang Pertamina Rosneft saat ini memerlukan kepastian jaminan operasional kilang tanpa terputusnya aliran listrik sehingga diperlukan pasokan listrik yang andal.
 
Djoko mengatakan berhentinya operasi kilang dalam satu hari sama dengan hilangnya potensi revenue sebesar USD 34 juta atau setara dengan Rp480 miliar, sehingga dibutuhkan jaminan suplai energi listrik terus menerus yang andal dengan 'zero total failure'.
 
Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan pihaknya menjamin penyediaan kebutuhan listrik secara andal dengan harga yang kompetitif.
 
Nota kesepahaman ini akan berlaku selama satu tahun dan hasil kajian bersama ini akan dituangkan dalam kerja sama penyediaan listrik GRR Tuban dalam format Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik. Pada tahap operasi kebutuhan listrik secara total untuk kondisi normal operasi mencapai 678 MW melalui konfigurasi kombinasi suplai self-power generation dari kilang GRR Tuban, serta electrical power grid dari PLN. Selain itu PLN juga akan menyuplai hingga 500 MW.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan