Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Pemerintah Diminta Optimalkan Kualitas SDM untuk Dorong Perekonomian

Angga Bratadharma • 09 September 2021 17:44
Jakarta: Pemerintah diminta terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia karena memiliki peranan penting yang salah satunya mendongkrak perekonomian Indonesia. Adapun upaya tersebut sudah dilakukan pemerintah melalui kebijakan Merdeka Belajar guna menghasilkan SDM yang unggul dan berkualitas.
 
Meski demikian, sejumlah kritik masih diarahkan kepada pemerintah yang dinilai belum maksimal mendukung kualitas SDM di Tanah Air. Misalnya, Koalisi Prodem Untuk Pendidikan Nasional Rahmat Sanjaya mengkritisi keputusan pemerintah yang tidak memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi sekolah/madrasah yang muridnya kurang 60 orang.
 
"Itu adalah kebijakan diskriminatif terhadap anak bangsa yang bertentangan dengan UUD 1945 dan karena itu wajib segera dicabut," kata Rahmat, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 9 September 2021.

Dalam hal ini, ia meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyikapi hal tersebut. Bahkan, ia berharap, Nadiem bisa turun ke lapangan untuk memantau langsung dunia pendidikan Tanah Air. Apalagi, Rahmat mengungkap, saat ini banyak siswa yang hanya diberi tugas saja oleh guru.
 
"Kalau di daerah masih masuk akal. Ini di Jabodetabek, banyak siswa yang tak bisa zoom. Ada persoalan guru yang gagap teknologi. Kalau di kota kecil apalagi desa kita maklumi. Tapi aneh kalau guru di kota besar tidak bisa pakai zoom atau justru malas," tuturnya.
 
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kebijakan Merdeka Belajar akan mampu menghasilkan SDM yang unggul dan berkualitas. Harapannya bisa mendorong kemajuan serta cita-cita Indonesia.
 
"Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai cara karena sangat penting bagi suatu negara," kata Sri Mul.
 
Kebijakan Merdeka Belajar yang digalakkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk belajar dengan cara yang berbeda dari perguruan tingginya.
 
Salah satu bentuk cara belajar tersebut yaitu mendekatkan para mahasiswa dengan lingkungan yang nyata sehingga mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat terhadap tantangan dunia kerja.
 
Sri Mulyani menuturkan nantinya mahasiswa dapat berlatih menghadapi dunia kerja sekaligus belajar memahami dan mengontrol diri sendiri mengingat mereka akan dihadapkan oleh tantangan yang sangat berbeda dari dunia kampus.
 
Mahasiswa akan belajar menjadi manusia pembelajar dan manusia bertanggung jawab karena mereka akan memulai fase dalam hidup untuk ikut dalam sebuah proses pengambilan keputusan.
 
Proses pengambilan keputusan tersebut akan melibatkan banyak risiko yang berdampak kepada tempat mereka bekerja sehingga mahasiswa dilatih untuk mampu mempertimbangkan segala peluang yang ada.
 
Ia mencontohkan, jika mahasiswa berlatih atau magang di Kementerian Keuangan maka konsekuensi terhadap pengambilan keputusan akan mempengaruhi kinerja, prestasi dan reputasi instansi ini.
 
"Kalau di Kemenkeu sikap Anda akan memengaruhi kinerja, prestasi dan reputasi yang memiliki peran publik seperti pajak, PNBP, bea cukai, belanja negara, dan lain-lain," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan