Ilustrasi. Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Ilustrasi. Foto: Antara/Destyan Sujarwoko

Kemenperin Optimalkan Kerajinan dan Batik Jadi Penopang Pemulihan

Husen Miftahudin • 23 Juni 2021 17:15
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengoptimalkan industri kerajinan dan batik untuk menopang agenda Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Oleh karena itu Kemenperin terus berupaya mendorong pengembangan sektor tersebut dengan memberikan dukungan terhadap inovasi serta menciptakan ekosistem yang menunjang industri kerajinan dan batik, salah satunya melalui kegiatan Innovating Jogja 2021.
 
"Melalui kegiatan Innovating Jogja, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta memfasilitasi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk mengikuti program inkubator bisnis. Pada gelaran tersebut, dicari startup berbasis inovasi di bidang kerajinan dan batik dengan sistem kompetisi," ucap Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi dalam siaran persnya, Rabu, 23 Juni 2021.
 
Doddy menjelaskan, BBKB Yogyakarta memiliki fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan jasa industri kerajinan dan batik, serta hasil-hasil inovasi yang mampu mendukung pengembangan sektor tersebut, sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan daya saing komersial, produktivitas, potensi ekspor sektor industri batik dan kerajinan melalui pendekatan inovasi.

"Melalui kegiatan ini, BBKB Kemenperin akan terus mengawal dan memfasilitasi ide-ide dan inovasi luar biasa yang dilakukan secara mandiri maupun berkolaborasi oleh para pelaku industri," paparnya.
 
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BBKB Yogyakarta Titik Purwati Widowati menambahkan, pendaftar kegiatan Innovating Jogja 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan tahun ini ada pendaftar yang berasal dari luar Yogyakarta dan luar pulau Jawa.
 
"Tercatat sudah ada 247 pendaftar kegiataan Innovating Jogja 2021. Dari jumlah tersebut,48 peserta terpilih untuk mengikuti kegiatan Workshop Business Plan secara online. Kemudian panitia menyeleksi Business Plan yang dihasilkan sehingga terpilih 30 peserta yang berhak mengikuti tahap bootcamp Innovating Jogja 2021," jelas dia.
 
Titik menyampaikan, selama lima tahun pelaksanaannya, Innovating Jogja telah menghasilkan 20 tenants dan 113 peserta yang telah mengikuti bootcamp. Para lulusan program ini mampu berkembang, bahkan di masa pandemi covid-19.
 
"Selain mendorong peningkatan bisnis, kegiatan Innovating Jogja 2021 juga memfasilitasi para tenant untuk meningkatkan kualitas produknya melalui pendampingan penyusunan dokumen sistem mutu, fasilitasi pengujian produk, serta sertifikasi produk dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)," pungkas Titik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan