"Karena adanya kenaikan jumlah pasien, jumlah positif covid, kita akan menambah anggaran bidang kesehatan lagi," kata Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Sabtu malam, 17 Juli 2021.
Pertama, kenaikan anggaran kesehatan ini akan digunakan untuk membiayai klaim perawatan pasien covid-19. Dari alokasi awal Rp40 triliun termasuk sisa tagihan 2020, pemerintah kemudian menambah anggarannya sebesar Rp25,87 triliun.
"Kami akan menambahkan Rp25,87 triliun lagi didalam rangka untuk mengantisipasi biaya perawatan pasien. Jadi total untuk perawatan pasien akan mencapai Rp65,9 triliun. Ini perawatan bukan vaksin, vaksin sendiri lagi," jelas dia.
Kedua, pemerintah juga menambah jumlah rumah sakit darurat covid-19 yang menggunakan asrama haji atau asrama mahasiswa dengan total anggaran Rp2,75 triliun. Ketiga, ia menyebut, ada tambahan alokasi untuk insentif tenaga kesehatan sebesar Rp1,08 triliun.
"Karena RS-RS darurat membutuhkan tenaga dokter dan tenaga kesehatan akan direkrut 3.000 dokter baru dan 20 ribu perawat dimana insentifnya harus disediakan maka kami menambahkan Rp1,08 triliun di atas Rp17,3 triliun bagi insentif tenaga kesehatan, baik yang di pusat maupun di daerah jadi totalnya Rp18,4 triliun," ungkapnya.
Keempat, Sri Mulyani juga menyediakan tambahan anggaran Rp400 miliar untuk penyediaan dua juta paket obat covid bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri. Dengan tambahan ini maka total anggaran untuk penyediaan obat menjadi Rp1,17 triliun.
Kemudian, pemerintah menambah anggaran percepatan vaksinasi oleh TNI/Polri dan bidan sebesar Rp1,96 triliun, operasionalisasi penebalan PPKM Mikro dengan tambahan anggaran Rp790 miliar, dan penambahan suplai oksigen sebesar Rp370 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id