Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, dana ini berasal dari internal perusahaan. Investasi tersebut untuk membangun jaringan sistem kelistrikan interkoneksi di Sumatera yang nantinya juga akan mengalir ke Blok Rokan.
"Hitungan awal sekitaran alokasikan sekitar Rp10,7 triliun-Rp11 triliun untuk bangun konstruksi karena bangun dari dua sisi yang berbeda untuk jamin keandalan Blok Rokan," kata Bob dalam konferensi pers virtual, Selasa, 6 Juli 2021.
Ia bilang besaran tersebut termasuk untuk mengakuisisi 100 persen saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang dimiliki oleh Chevron Standard Limited. Selama ini, pasokan listrik dan uap Blok Rokan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) North Duri Cogen berkapasitas 300 megawatt (MW) yang sebelumnya dimiliki oleh MCTN.
Ia menjelaskan pasokan listrik dari MCTN akan digunakan untuk tiga tahun ke depan guna menopang produksi Blok Rokan agar tidak menurun. Pasalnya blok ini dipercaya masih memberikan sumbangan produksi yang besar bagi nasional.
Di sisi lain, kata Bob, PLN sambil merampungkan sistem kelistrikan Sumatera yang akan mampu melistriki penyediaan listrik 400 MW di Blok Rokan dan uap 335 MBSPD dengan menggunakan new stream generator.
"Jadi satu kesatuan dan ini enggak boleh berhenti. Kalau mau bangun jaringan butuh masa antara tiga tahun. Sementara transisi akan terjadi Agustus ini. Jadi harus pull out," jelas Bob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News