Ilustrasi penularan covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia - - Foto: Medcom
Ilustrasi penularan covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia - - Foto: Medcom

Pemerintah Pusat Diminta Tak Ragu Kritik Pemda yang Lengah Terapkan PPKM Darurat

Husen Miftahudin • 16 Juli 2021 20:45
Jakarta: Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Media Wahyudi Askar meminta pemerintah pusat tegas kepada pemerintah daerah yang belum efektif menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
 
"Pemerintah sampaikan blak-blakan ke pemerintah daerah mana saja yang belum efektif penurunan kasus. Jadi tidak perlu ragu-ragu mengkritik pemerintah daerah saat ini, karena kita ingin mengurangi angka kematian," tegas Wahyudi dalam diskusi virtual Indef, Jumat, 16 Juli 2021.
 
Wahyudi menyampaikan bahwa peningkatan aktivitas masyarakat Jawa Timur di rumah merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan provinsi lain. Sedangkan Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten merupakan yang terendah.

"Tren data ini mengindikasikan penerapan PPKM Darurat di Jawa Tengah relatif kurang efektif dibandingkan dengan enam provinsi lain di Jawa-Bali," paparnya.
 
Adapun aktivitas di tempat kerja mengalami penurunan yang cukup signifikan, khususnya di Jawa Timur dan Jakarta. Namun, perubahan tersebut kurang signifikan di Jawa Barat. Selain itu, aktivitas masyarakat Jawa Tengah di tempat kerja justru meningkat.
 
"Pesannya sederhana, bahwa kita perlu bekerja lebih keras lagi karena masing-masing sektor itu punya dampak yang berbeda dan tren yang berbeda. Demikian juga di setiap provinsi, juga punya performance yang berbeda, dan itu saling keterkaitan satu sama lain. Jadi kalau di Jawa Tengah itu masih lemah, tentu ada potensi penularan virus delta yang begitu besar di sana, begitu juga di daerah dan wilayah yang lain," ungkap dia.
 
Di sektor transportasi, Wahyudi mengakui adanya penurunan signifikan terhadap mobilitas dan pergerakan masyarakat. Paling terasa di bandara, karena memang sektor transportasi udara sangat tergantung dari regulasi.
 
"Jadi perubahan regulasi menimbulkan ketidakpastian untuk sektor penerbangan dan penumpang pesawat udara. Begitu juga berkaitan dengan jumlah atau intensitas pengguna pesawat udara," paparnya.
 
Transportasi kereta api juga demikian, namun tidak untuk pergerakan dan mobilitas masyarakat di bus. Artinya, terjadi pergeseran penumpang kereta api ke bus akibat lemahnya pengawasan PPKM Darurat di transportasi bus.
 
"Jadi, jangan sampai virus varian delta yang sebagian besar banyak di Jakarta atau Jawa Barat itu menyebar ke daerah-daerah lain, termasuk ke pedesaan di Jawa. Bahkan di Sumatra, karena banyak bus juga dari Jakarta menuju Sumatra," tutup Wahyudi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan