Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan dalam mengoperasikan pesawat selama ini Lion Air Group menggunakan dua skema yakni finance lease atau sewa beli, dan operating lease atau sewa pesawat udara. Danang mengatakan selama ini pihaknya menjalankan seluruh kewajiban pembayaran dan pemeliharaan pesawat.
Namun dalam kondisi pandemi, keputusan tersebut harus diambil dengan tujuan untuk memperbaiki serta memaksimalkan kinerja yang dijalankan perusahaan. Ia mengatakan Lion Air Group merasa sangat perlu meevaluasi kinerja dan melakukan perbaikan agar tetap tumbuh dan dapat bersaing.
"Dari 299 armada yang dioperasikan baik skema finance lease maupun operating lease, terdapat enam yang dikirim ke Alice Spring, Australia, lokasi yang disepakati bersama lessor," kata Danang dalam keterangan resmi yang dikutip Medcom.id, Minggu, 8 Agustus 2021.
Ia mengatakan keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan empat hal. Pertama Lion Air Group telah melakukan negosiasi dengan semua mitra, 90 persen ada kesepakatan serta solusi terbaik di tengah masa waspada pandemi covid-19.
Kedua, Lion Air Group menilai hal ini tepat dan menjadi salah satu solusi terbaik mengingat kondisi pasar yang ada saat ini mengalami penurunan sehingga perlu mengurangi jumlah pesawat udara.
Ketiga memberikan dampak lebih efisien serta mampu menyesuaikan kapasitas angkut penumpang dan kargo. Keempat mendukung operasional dan kinerja Lion Air Group, karena setelah proses direstrukturisasi, biaya mengalami penurunan.
Lebih lanjut ia menambahkan Lion Air Group memastikan operasional dan layanan penerbangan tetap dijalankan sesuai permintaan pasar dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan sesuai pedoman protokol keseahtan.
Pesawat udara yang ada dan belum dioperasikan tetap dilakukan proses perawatan pesawat udara dan pengerjaan lain berdasarkan standar operasional prosedur. Hal ini memastikan dan dipersiapkan bahwa seluruh armada dinyatakan layak dan aman diterbangkan.
"Lion Air Group optimistis, pasar penerbangan di Indonesia masih ada dan akan terus tumbuh mendatang," jelas Danang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News