Jaminan tersebut salah satunya berupa asuransi. Banyak ragam asuransi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Misalnya, asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan, dan pensiun.
Head of Brand Creative, Marketing Campaign & Digital Manulife Indonesia Henry Widagdo membagikan tips mencegah risiko tak terduga pada masa depan, terutama bagi anak muda.
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Masa Depan
Risiko kehidupan pasti ada, baik yang terduga maupun tidak. Misal, biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit, biaya pendidikan anak, dan tutup usia.
"Yang harus dipahami sebenarnya kita butuh enggak sih asuransi yang ini. Kita identifikasi kebutuhan kita apakah cukup untuk saat ini. Kita butuh proteksi untuk perlindungan jiwa saja, atau misalnya kita perlu proteksi kesehatan dan penyakit kritis. Kemudian bisa juga kalau keluarga muda yang merencanakan punya anak, kita pikirin butuh enggak ya asuransi pendidikan, untuk pensiun, dan sebagainya," kata Henry dalam Podcast Do It! Program Metro TV-Manulife Indonesia bertema Yuk, Melek Asuransi.
Dengan mengetahui kebutuhan, maka calon nasabah akan lebih mudah melakukan seleksi terkait produk apa yang cocok. Mereka juga bisa mengetahui manfaatnya apakah sudah sesuai atau belum.
"Jangan sampai kalau terjadi risiko, ternyata asuransinya itu berbeda dengan apa yang dipikirkan sebelumnya. Karena malas baca dan enggak paham, yang rugi kan kita juga nanti," ujar Henry.
Henry mengakui terdapat kesalahpahaman yang muncul bagi sejumlah nasabah asuransi tertentu. Mereka seolah merasa tertipu dengan asuransi yang mereka bayarkan preminya selama ini.
Rasa "tertipu" biasanya akibat kesalahpahaman saat meneken kontrak asuransi. Henry menekankan calon nasabah untuk membaca dan memahami isi polis secara keseluruhan. Baca dengan detail, tidak tergesa-gesa, dan tanyakan bila ada poin yang belum dipahami.
"Sangat disarankan untuk membaca dan memahami isi polisnya. Kenapa ini penting? Supaya kita tahu tujuan punya asuransi itu sudah tepat atau belum. Sesuai enggak dengan manfaat yang diberikan. Ini penting untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari," tutur Henry.
2. Memiliki Asuransi saat Muda Relatif Lebih Murah
Tak dipungkiri sebagian besar generasi muda menganggap asuransi bukan hal yang penting. Mereka cenderung menghabiskan uang untuk hal-hal yang bersifat jangka pendek, merasa sehat tanpa keluhan sakit, dan tak punya beban masa depan. Padahal, risiko kehidupan bisa datang tak terduga.

Head of Brand Creative, Marketing Campaign & Digital Manulife Indonesia Henry Widagdo
"Kalau kita masih muda, punya badan yang masih sehat, tentunya harga asuransi dan preminya relatif murah. Karena kalau kita sudah banyak penyakit, itu meningkatkan risiko dan akan lebih mahal premi yang dibayarkan. Jadi, sedini mungkin kita memikirkan asuransi," kata Henry menegaskan.
3. Perencanaan Keuangan
Kepemilikan asuransi diyakini dapat membuat pemiliknya terampil dalam hal perencanaan keuangan. Ini menjadi salah satu manfaat dari kepemilikan asuransi, terlebih sejak usia muda.
Mengapa demikian? Sebab, pemilik asuransi dapat membedakan antara pengeluaran prioritas atau tidak. Selain itu, mereka juga tidak perlu khawatir jika terdapat pengeluaran yang sifatnya mendadak.
"Dengan asuransi kita bisa lebih konsentrasi dengan apa yang mau kita capai pada masa depan. Kita jadi tidak usah ketar-ketir atau khawatir kalau tiba-tiba sakit, ada pengeluaran tambahan, dan lain-lain. Semua akan ter-cover dengan asuransi bila risiko itu terjadi," kata Henry.
Memiliki asuransi sama dengan memiliki tabungan untuk masa depan.
"Kelak kita berkeluarga kita terpikir memiliki asuransi pendidikan. Saat anak kita bersekolah, kita siapkan dana pendidikannya (dengan asuransi pendidikan). Kita punya peace of mind," ucapnya.
4. Cari Informasi dari Sumber Kredibel
Ketepatan dalam memilih asuransi juga sangat dipengaruhi dari sumber informasi yang didapatkan. Sumber kredibel di antaranya bisa dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan situs resmi perusahaan asuransi, di antaranya www.manulife.co.id
"Kita semua bergantung dengan dua jempol ini. Tapi jangan lupa kalau semua informasi itu ada yang kurang valid, menyesatkan, atau tidak terpercaya. Kita perlu cari tahu sumber yang validitasnya kuat. Acara Do It ini, bisa menjadi salah satu sumber untuk mendapatkan informasi mengenai informasi perencanan keuangan, cara klaim, dan tips-tips keuangan lainnya," ucap Henry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News