Dalam hal ini, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati meresmikan dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berlokasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina Jalan Lenteng Agung dan MT Haryono, Jakarta.
SPKLU yang diresmikan di SPBU Jalan MT Haryono dan Lenteng Agung memiliki fasilitas fast charging 50 kW dan juga dilengkapi dengan beberapa jenis colokan atau plug charger kendaraan yang memenuhi standar Eropa dan Jepang, seperti CCS2 gun (standar Eropa), Chademo (standar Jepang), dan AC Type 2 dengan daya 43 kW.
Pembangunan SPKLU ini merupakan kerja sama BPPT dan PT Pertamina dalam pengkajian dan penerapan teknologi untuk mendukung pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), sesuai Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019.
Kerja sama ini diinisiasi melalui suatu kajian bersama tentang teknologi, standar teknis, standar keamanan, dan analisa tekno-ekonomi. Kemudian dilanjutkan dengan kajian operasional SPKLU, yang meliputi evaluasi kinerja, pembuatan Standard Operating Procedure (SOP), dan kajian simulasi model bisnisnya.
Hammam mengatakan kerja sama pengembangan SPKLU ini bukan akhir pengembangan yang dilakukan, namun suatu milestone awal bagi pengembangan industri SPKLU dan ekosistem KBLBB di Indonesia. Selain mendukung penggunaan energi bersih dan terbarukan di Indonesia, pembangunan SPKLU juga membantu menumbuhkan industri pendukung (komponen) KBLBB.
"Peluang ini yang harus segera dimanfaatkan, jika di-breakdown, banyak komponen dari SPKLU yang bisa dibuat secara lokal, sehingga meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri," kata Hammam, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 5 Agustus 2021.
Dirinya mengatakan kendaraan listrik diprediksi menjadi gaya hidup bahkan tren masa depan. "Oleh karenanya kami bersama Pertamina mulai mempersiapkan diri dari sekarang untuk mengantisipasi transisi penggunaan energi," tuturnya.
Hammam mengatakan melalui kerja sama dengan PT Pertamina maka operasional SPKLU ini akan dilakukan sepenuhnya oleh Pertamina. Sebagai bagian dari kerja sama studi, sistem dan operasional dari SPKLU ini akan tetap dalam bagian kajian, sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk memacu tumbuhnya infrastruktur ekosistem KBLBB.
"BPPT akan selalu menjadi bagian dalam pengembangan industri dan ekosistem KBLBB di Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News