Hal itu terungkap dalam seminar digital Kemenkeu Corporate University Talk (KCT) berjudul 'Kemenkeu Corpu Talk: Kemenkeu Satu, Santun Berbudaya' yang diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) di Aula Mezzanine Kemenkeu.
Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian mengatakan, terdapat sikap dasar dan perilaku efektif yang harus menjadi pedoman dalam berperilaku sebagai ASN Kemenkeu. Kondisi ini memacu pentingnya fondasi nilai-nilai budaya Kemenkeu yang dikuatkan dengan core value ASN BerAKHLAK, dijiwai oleh seluruh punggawa Kemenkeu.
"Untuk hadapi segala persoalan atau tantangan dibutuhkan fondasi yang kuat. Jadi fondasi dari Kemenkeu adalah membangun mentalitas, konsistensi, memiliki sebuah belief (keyakinan), values (BerAKHLAK)," ujar Ary.
Namun katanya, semua itu bisa terealisasi tergantung niat seluruh pegawai Kemenkeu. Apakah beriorientasi kepada finansial (strong why), jabatan (big why), atau sebuah pengabdian kepada Tuhan (grand why).
"Apapun tujuannya, diusahakan pusat orbitnya ada di grand why, yaitu bekerja dengan niat memberikan kontribusi kepada khalayak, menebar manfaat," kata Ary.
Ari menyampaikan,hal itu harus dilakukan hingga semuanya bisa membuktikan 'the real you', yaitu sampai bisa menjawab 3 pertanyaan, siapa saya? di mana saya? dan mau kemana saya?.
"Jadilah generasi terbaik di Kemenkeu. Hadapi semua dengan fondasi. Agar Indonesia bisa bangkit dan maju. Kita harus buat komitmen, keputusan dari sekarang dengan niat Grand Why," katanya.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta seluruh pegawai menginternalisasikan nilai-nilai Kemenkeu dan core values ASN BerAKHLAK. Tidak hanya dalam lingkungan kerja tetapi juga lingkungan sosial.
"Menginternalisasi (nilai-nilai) di dalam diri kita sebagai ASN Kementerian Keuangan harus menjadi tujuan kita dan idealnya terjadi secara alamiah,” ujar Wamenkeu.
Ia pun menyampaikan bahwa acara dengan tagline 'Membuat yang sukar menjadi familiar' serta 'Belajar Tanpa Batas' ini menjadi salah satu upaya untuk menghadapi tantangan di Kemenkeu.
"Semoga ini menjadi ajang refleksi kita semua dengan apa yang terjadi saat ini. Dan apa yang disampaikan oleh narasumber ini bisa sampai ke 79 ribu insan Kemenkeu lainnya agar selaras. Karena ini tugas bersama," ucapnya.
Kepala Pusdiklat Kepemimpinan dan Manajerial Wahyu Kusuma Romadhoni menegaskan bahwa pentingnya memperkuat budaya organisasi, membenahi karakter di Kemenkeu ini untuk bisa menghadapi segala ujian sekarang maupun nanti.
"Pak Ary menjelaskan tentang grand why kita. Dan harus bisa menjadi fondasi bagi kita semua. Di sesinya Pak Ary itu bisa menyadarkan kita terkait tujuan bekerja di Kemenkeu itu untuk apa," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News