"Pada periode 2020-2024, target pembangunan jalan tol sepanjang 1.367 km dapat terwujud, dari 2020 hingga Mei 2023 telah selesai sepanjang 535,5 km dan akan menyusul 309,78 km jalan tol baru yang tersebar di 13 ruas hingga akhir 2023," kata Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono atau disapa Yongki, dilansir Antara, Senin, 29 Mei 2023.
Adapun beberapa ruas tol yang telah beroperasi pada Januari-Mei 2023 yakni:
- Jalan Tol Semarang-Demak (Seksi 2 Sayung-Demak: 16,01 km).
- Becakayu (Seksi 2A Jakasampurna-Kayuringin: 4,88 km).
- Cinere-Jagorawi (Seksi 3A Kukusan-Krukut: 3,5 km).
"Total panjang jalan tol yang selesai konstruksi/fungsional dan operasional hingga 2024 seluruhnya ditargetkan mencapai 3.455 km," katanya.
Baca juga: Gak Main-main! Pemerintah Anggarkan Rp32,7 T untuk Perbaikan Jalan Sepanjang 2023 |
Sementara untuk ruas baru yang ditargetkan akan beroperasi hingga akhir 2023 adalah:
- Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi 4-6 (28,2 km).
- Tol Ciawi Sukabumi seksi 2 (11,9 km).
- Tol Cibitung-Cilincing seksi 4 (7,7 km).
- Tol Cimanggis-Cibitung seksi 2 (23,01 km).
- Tol Serpong-Cinere seksi 2 (3,6 km).
- Tol Sigli-Banda Aceh seksi 5-6 (13,2 km).
- Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 1-2 (38,45 km).
- Tol Pasuruan-Probolinggo seksi 4A (8,57 km).
- Tol Jakarta-Cikampek II Selatan paket 3 (31,25 km).
- Tol Serpong-Balaraja seksi 1B (5,4 km).
- Tol Kisaran-Tebing Tinggi (47,6 km).
- Tol Binjai-Langsa (26,2 km).
- Simpang Indralaya-Prabumulih (64,7 km).
Penyelesaian pembangunan jalan tol dilaksanakan secara bertahap dari tahun ke tahun. Pembangunan jalan tol hingga 2014 sepanjang 790 km dan dilanjutkan pada periode 2015-2019 telah berhasil menyelesaikan sepanjang 1.298 km, termasuk tersambungnya Tol Trans Jawa dan dimulainya Tol Trans Sumatra sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Menurut Yongki, pembangunan jalan tol sangat bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah karena mobilitas barang, logistik, dan manusia menjadi lebih cepat dan efisien karena pengurangan waktu tempuh dan penghematan biaya operasional angkutan.
"Sebagai contoh Tol Trans Jawa yang mendorong tumbuhnya kawasan industri baru antara lain Batang, Subang, Tegal, Pemalang, Kendal, Brebes, hingga sejumlah wilayah di selatan, seperti Boyolali, Sragen, Ngawi, dan Nganjuk," katanya.
Penguatan UMKM lokal, lanjutnya, juga menjadi bagian dalam pengembangan jalan tol dengan di setiap rest area tidak hanya diisi oleh merek besar tetapi juga produk-produk UMKM lokal.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News