"Ada lima cara membangun personal branding di media sosial yaitu kenali diri sendiri, nama menarik, profil media sosial yang tepat, strategi konten, dan ciptakan koneksi," ujar Kepala Bidang Pariwisata Kabupaten Situbondo Dhian Pramusinta Ekasiwi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu 21 Mei 2023.
Hal itu dikatakan Dhian saat menjadi pembicara dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Situbondo Scooter Club (SSC) di Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur.
Ia mengatakan, untuk membangun personal branding di media sosial, langkah mengenal diri sendiri atau identifikasi diri penting dilakukan dengan jujur mengedepankan kelebihan. Selain itu, nama unik dan menarik menjadi kelebihan yang mudah diingat.
"Untuk komunitas pencinta kendaraan scooter, personal branding di media sosial bisa dilakukan dengan menggunakan kombinasi nama yang merujuk pada identitas maupun keahlian tertentu," jelas Dhian, dalam diskusi luring bertajuk 'Membangun Personal Branding Komunitas Motor di Media Sosial' itu.
Baca: Berikut Arah Arsitektur Kebijakan Fiskal di 2024 yang Dibeberkan Menkeu! |
Untuk membangun personal branding, lanjut Dhian, pengguna juga butuh kemampuan membuat profil media sosial yang tepat, di samping mampu memilih dan mengetahui kelebihan dan kekurangan jenis media sosial yang akan digunakan.
"Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, atau YouTube, masing-masing memiliki karakter berbeda. Semua memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Instagram cocok untuk foto, YouTube untuk video pendek, dan sebagainya," sebut Dhian.
Cara terakhir dalam membangun personal branding di media sosial, masih menurut Dhian, yakni memiliki strategi konten yang pas agar pesan sampai kepada audiens yang disasar. "Ciptakan konten yang membuat koneksi antar-komunitas," tuturnya.
Sejak dua tahun silam, Kemenkominfo aktif menyelenggarakan program nasional untuk meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024. Program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD) membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama yakni kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Sedangkan dari sudut pandang etika digital, Dosen sekaligus Pemerhati Teknologi Digital Adhi Prasnowo menegaskan, membangun personal branding di media sosial membutuhkan pemahaman ruang lingkup terkait etika digital yakni, kesadaran, integritas, tanggung jawab, dan kebajikan.
"Hindari konten negatif yang melanggar kesusilaan dan hoaks selama di media sosial. Unggah hanya hal yang positif dan bermanfaat untuk komunitas dan kemanusiaan," tegas Adhi.
Sementara itu, menurut Chief Operating Regional ACSB East Java Muhajir Sulthonul Aziz, kehadiran media sosial merupakan tonggak perubahan interaksi di era digital. "Personal branding di media sosial merupakan fasilitas digitalisasi. Manfaatkan fasilitas tersebut sebaik-baiknya, jangan manfaatkan untuk kepentingan sesaat," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News