Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie Cakrawangsa mengatakan seiring peningkatan investasi yang masuk di Indonesia saat ini masih didominasi oleh investasi pada sektor formal yakni industri padat modal dan padat teknologi.
"Hal ini yang menjadikan tantangan masih minimnya penyerapan angkatan kerja lokal dengan kebutuhan kawasan industri mengingat keterbatasan keterampilan dan sertifikasi yang dimiliki," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Minggu, 11 Desember 2022.
Lebih lanjut, Kemnaker akan menyiapkan dua kebijakan penting terkait hal ini, di antaranya pertama dalam konteks perluasan kesempatan kerja dalam hubungan kerja, Kemnaker akan dorong investasi industri pada sektor padat karya yang masuk ke kawasan KITB.
Kedua, memperluas kesempatan kerja diluar hubungan kerja, yakni dengan mencetak seluas-luasnya wirausaha muda, yang dapat menyerap tenaga kerja. Salah satunya melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) ini.
Hal ini mengingat ke depan kawasan KITB ini akan diisi oleh tenaga kerja pendatang yang jumlahnya sangat banyak, nantinya banyak potensi usaha yang dapat dimaksimalkan mengingat kebutuhan yang meningkat, seperti usaha makanan/minuman, konveksi, handycraft, industri kreatif lainnya hingga digital marketing.
"Terkait program TKM ini perlunya terobosan untuk memastikan efektivitas program ini diantaranya, pertama, pentingnya penguatan pendampingan teknis kepada kelompok TKM pemula, kedua mengoptimalkan peran tenaga kerja mandiri lanjutan untuk mengapresiasi bagi para pelaku TKM terbaik yang usahanya telah berkembang dan produktif, yang nantinya mereka akan diberikan insentif yang lebih dan akan dihubungkan langsung dengan pasar, kita hubungkan dengan investor," jelas Caswiyono.
Baca juga: Kemenperin Perkecil Gap Kompetensi antara Industri dan Pendidikan |
Sementara itu, Direktur Bina Perluasan Kesempatan Kerja I Nyoman Darmanta menyampaikan pada tahun 2021 jumlah kelompok Penerima Bantuan TKM Pemula (baik Mikro dan Ultra Mikro) untuk Provinsi Jawa Tengah sejumlah 1.135 kelompok, dan Kab. Batang sejumlah 63 kelompok. Pada Tahun 2022, jumlah keseluruhan kelompok Penerima Bantuan TKM Pemula untuk Provinsi Jawa Tengah sejumlah 1.740 kelompok, dan Kab. Batang sejumlah 60 kelompok.
Pada kesempatan yang sama, PJ Bupati Batang Lani Dwi Rejeki memberikan apresiasi atas terselenggaranya bantuan TKM yang ada di Kabupaten Batang yang sudah berjalan dua tahun terakhir ini. Menurutnya, program TKM ini sangat bermanfaat sekali mengingat banyak sekali potensi pemberdayaan UMKM yang ada di Kabupaten Batang untuk dapat bisa lebih berkembang, produktif, dengan tidak hanya diberikan bantuan saja, tetapi diberikannya pendampingan secara teknis.
"Kami melihat hasilnya nyata, mulai dari aktivitas produksi sampai kemudian dapat dipasarkan yang hasilnya dapat langsung dirasakan dengan meningkatnya perluasan kesempatan kerja serta kesejahteraan ekonomi masyarakat Kabupaten Batang," tutup Lani.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News