Proyek SPAM Kota Pekanbaru merupakan proyek pembangunan dan pengoperasian SPAM berkapasitas 750 lpd dengan nilai Capex sebesar Rp499,9 miliar (di luar jaringan distribusi). Melalui Proyek SPAM Kota Pekanbaru ini, PDAM Tirta Siak diharapkan dapat meningkatkan kapasitas untuk melayani sampai dengan 61.000 SL, atau hingga hampir empat kali lipat dari kapasitas jumlah pelanggan yang dilayani pada saat ini.
Penandatanganan perjanjian telah dilakukan , Rabu, 16 Desember 2020, antara PT PII sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI) dan PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dalam Perjanjian Regres dan dengan PT Pembangunan Perumahan Tirta Madani sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) dalam Perjanjian Penjaminan terkait Proyek.
Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan, Pemerintah telah menyediakan berbagai bentuk dukungan melalui fiscal tools untuk percepatan infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Dia juga menyebut pemerintah memberikan Viability Gap Fund (VGF)/Dukungan Kelayakan, dan Project Development Facility (PDF) melalui SMV Kementerian Keuangan lain yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/PT SMI.
“Fasilitas yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan ini diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Tidak hanya proyek SPAM Pekanbaru, namun juga proyek infrastruktur lainnya sehingga pembangunan tetap berjalan di tengah pandemi. Utamanya, masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” kata Luky.
Direktur Utama PT PII Wahid Sutopo menyebut pihaknya memberikan penjaminan pada proyek tersebut dengan total nilai eksposur Rp469 Miliar sampai dengan 15 tahun masa operasi komersial.
“Proyek SPAM Kota Pekanbaru ini proyek ke-30 yang mendapat skema penjaminan dari PT PII dan Proyek SPAM yang ke 4 setelah SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung dan SPAM Semarang Barat. Harapannya, skema penjaminan ini menambah keyakinan para investor dan lembaga keuangan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan infrastruktur,” kata Sutopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News