Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Tiongkok - - Foto: dok AFP
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Tiongkok - - Foto: dok AFP

Perang Dagang AS-Tiongkok Belum Tentu Berakhir di Tangan Biden

Ilham wibowo • 06 November 2020 12:13
Jakarta: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tak yakin perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok akan berakhir saat Joe Biden resmi terpilih sebagai Presiden AS. Konflik kedua negara dengan ekonomi terbesar dunia ini dapat berlanjut dengan cara yang berbeda.
 
"Persaingan AS-Tiongkok tetap ada, Joe Biden maupun Donald Trump akan meneruskan ini," kata Ketua Apindo bidang Industri Manufaktur Johnny Darmawan kepada Medcom.id, Jumat, 6 November 2020.
 
Menurut Johnny haluan kebijakan pemerintah AS akan tetap sama yakni memposisikan diri sebagai pemimpin dunia, khususnya bidang ekonomi. Dalam waktu bersamaan, perekonomian Tiongkok yang tengah tumbuh pesat cepat atau lambat bisa melampaui AS.  

"Bedanya Trump sangat vulgar dan langsung ngomong, gaya dia frontal. Sementara Joe Biden kemungkinan pakai strategi lain. Masalah arah akan tetap sama AS tidak suka Tiongkok dan harus memegang titel adikuasa," ungkapnya.
 
Ia menambahkan Tiongkok dan AS masih menjadi mitra strategis perdagangan Indonesia. Sayangnya, momentum konflik antarkedua negara itu belum dimanfaatkan secara optimal.
 
Karena itu, tantangan meningkatkan kinerja ekspor sekaligus menghadapi kebijakkan baru Pemerintah AS tetap perlu menjadi fokus Indonesia. Berganti kepemimpinan tak akan serta merta mendorong angka surplus perdagangan.
 
"Nah dua duanya punya plus minus, tapi kalau lihat sekarang meskipun ganti presiden haluan politik dan ekonomi akan tetap sama, yang jadi masalah kita harus pedekate lagi dengan Joe Biden," tambah dia.
 
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani. Ia menyabut momentum konflik AS-Tiongkok yang berlanjut hanya bisa dioptimalkan Indonesia dengan meningkatkan iklim usaha dan investasi di Tanah Air.
 
"Kami tidak memproyeksikan banyak perubahan karena semua tergantung pada daya tarik iklim usaha dan investasi Indonesia. Karena konflik AS-Tiongkok dan negara-negara cenderung terus dipertahankan oleh Biden karena kebutuhan ekonomi internalnya sendiri, khususnya untuk job creation," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan