Kementerian BUMN. Foto : Medcom.
Kementerian BUMN. Foto : Medcom.

Swastanisasi Bikin Finansial BUMN Lebih Sehat dan Berdaya Saing

Suci Sedya Utami • 08 Maret 2021 17:08
Jakarta: Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mendukung upaya Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin melangsingkan gurita bisnis perusahaan pelat merah, salah satunya melalui upaya privatisasi atau swastanisasi.
 
Toto memandang privatisasi anak usaha perusahaan BUMN akan membuat kinerja keuangan perusahaan tersebut menjadi lebih sehat. Ia menilai perusahaan-perusahaan yang akan dilempar ke swasta oleh Erick yakni yang selama ini tidak memberikan keuntungan yang besar, bahkan cenderung menjadi benalu dan menggerogoti keuangan negara.
 
"Keinginan divestasi (melepas kepemilikan saham) atas beberapa BUMN yang kategorinya secara finansial enggak sehat atau buruk," kata Toto dalam webinar, Senin, 8 Maret 2021.

Selain itu, kata Toto, pelepasan ini juga mempertimbangkan daya saing perusahaan yang rendah. Sebab sebagian besar bisnisnya bisa diambil alih oleh sektor swasta.
 
Ia menjelaskan saat ini situasi BUMN Indonesia pareto, yakni terdapat 110 BUMN, namun yang menyumbangkan 90 persen dari total seluruh pendapatan BUMN hanya 20 besar perusahaan pelat merah.
 
Bahkan aset dari 20 besar BUMN tersebut hampir 85 persen dari total aset BUMN. Oleh karenanya agar Kementerian BUMN lebih fokus mengelola dan memonitor ada baiknya jumlahnya dikurangi.
 
"Supaya Kementerian BUMN lebih fokus dan bisa lebih kompetitif. Maka spend of control bisa dikurangi dengan mengurangi BUMN yang sudah tidak dalam posisi ideal akan lebih baik," ujar Toto.
 
Ia mengatakan langkah-langkah yang telah dilakukan sebenarnya dengan mengirimkan BUMN-BUMN tersebut ke PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA. PPA sebagai dokter akan melakukan restrukturisasi pada BUMN tersebut agar lebih sehat dengan menawarkan pada investor.
 
Lebih lanjut Toto menambahkan untuk menjamin proses tersebut berjalan lancar dan lebih cepat, maka Kementerian BUMN perlu berkomunikasi dengan DPR. "Kita ingin ke depan BUMN kita lebih sehat dan kompetitif," jelas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan