"Jadi menarik, pada waktu pandemi ini dari sisi BPJS itu cash flow-nya naik karena tidak semua orang datang ke rumah sakit dan datang pun kalau perlu," kata dia dalam Audiensi Media Grup dengan Direksi BPJS Kesehatan secara daring di Jakarta, Senin, 12 April 2021.
Ia menambahkan, hal ini tentu bisa menjadi pelajaran bagi BPJS Kesehatan ke depannya agar mengkampanyekan agar masyarakat menjaga kesehatannya. Dengan begitu, klaim kesehatan yang selama ini membuat BPJS Kesehatan selalu defisit bisa semakin dikurangi.
"Yang menarik fenomena kalau ke rumah sakit kalau perlu itu harus kita kembangkan, bagaimana masyarakat kita sadar rumah sakit bukan tempat hiburan, bagaimana menjaga diri agar tidak sakit. Jadi pencegahan itu jauh lebih baik daripada mengobati," ungkapnya.
Menurut Ali, perlu adanya perubahan mindset masyarakat agar menyadari bahwa kesehatan itu mahal sehingga harus betul-betul dijaga. Dengan kondisi masyarakat yang semakin sehat, maka negara akan semakin kuat, sehingga pembangunan bisa optimal.
Disisi lain, ia menyebut, BPJS Kesehatan memang tidak menanggung klaim covid-19 karena ini merupakan wabah nasional sehingga ditanggung langsung oleh negara. Meski begitu, BPJS Kesehatan tetap berkontribusi dalam penanganan covid-19 selama pandemi berlangsung.
"Kami BPJS membantu verifikasi klaim covid-19 sesuai dengan ketentuan. Kedua, penyediaan data peserta penerima vaksinasi covid-19 sesuai ketentuan. Dan yang terakhir adalah utilisasi sistem informasi aplikasi P-Care di seluruh FKTP yang bekerja sama," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News