Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan kapasitas listrik baru terbarukan terpasang sebesar 295 gigawatt pada tahun lalu di tengah hambatan rantai pasokan, penundaan konstruksi, dan harga bahan baku yang tinggi.
Tambahan 320 gigawatt diharapkan akan terpasang tahun ini atau setara dengan seluruh permintaan listrik Jerman atau total pembangkit listrik Uni Eropa dari gas alam. Energi surya akan menyumbang 60 persen dari pertumbuhan energi terbarukan pada 2022, melampaui energi angin dan tenaga air.
IEA yang berbasis di Paris mengatakan kemajuan dalam energi surya diimbangi oleh penurunan 40 persen dalam ekspansi tenaga air maupun penambahan tenaga angin.
"Kapasitas energi terbarukan tambahan yang ditugaskan untuk 2022 dan 2023 berpotensi secara signifikan mengurangi ketergantungan Uni Eropa pada gas Rusia di sektor listrik," kata IEA dikutip Kamis, 12 Mei 2022.
Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menjelaskan Uni Eropa menetapkan target ketergantungan pada gas alam Rusia hingga dua pertiga tahun ini setelah invasi Moskow ke Ukraina. Dia pun mendesak pemerintah untuk memotong birokrasi, mempercepat izin dan pemberian insentif yang tepat untuk pengembangan energi terbarukan.
"Pertumbuhan global energi terbarukan akan kehilangan momentum tahun depan. Dengan tidak ada kebijakan yang lebih kuat, jumlah kapasitas daya terbarukan yang ditambahkan di seluruh dunia diperkirakan akan tidak berubah banyak pada 2023," kata IEA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id