Menteri Perdagangan Yeo Han-koo telah mengadakan pertemuan darurat mengenai masalah ini dengan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi melalui tautan video.
"Mendag Yeo menyampaikan keprihatinan pemerintah atas larangan ekspor batu bara Indonesia dan sangat meminta kerja sama pemerintah Indonesia agar pengiriman batu bara segera dimulai kembali,” kata kementerian tersebut dalam siaran pers dikutip dari en.yna.co.k, Sabtu, 8 Januari 2022.
Lutfi mengatakan Indonesia sangat menyadari kekhawatiran Korea Selatan dan akan melakukan upaya untuk penyelesaian yang lancar.
Kedua menteri sepakat tentang pentingnya kerja sama dalam jaringan pasokan global dan menekankan perlunya upaya bilateral untuk rantai pasokan komoditas yang stabil.
Sebelumnya, Jepang memprotes kebijakan larangan sementara ekspor batu bara oleh pemerintah Indonesia. Mereka mengajukan keberatan karena keputusan Indonesia dapat mengganggu perekonomian Negeri Sakura itu.
Dalam surat tertanggal 4 Januari, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengirim surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang meminta untuk membatalkan larangan ekspor.
Dalam suratnya, Kanasugi menerangkan, Jepang rutin mengimpor batu bara dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan industri manufaktur. Rata-rata mengimpor dua juta ton batu bara per bulan.
"Pelarangan ekspor yang tiba-tiba ini berdampak serius pada kegiatan ekonomi Jepang, serta kehidupan masyarakat sehari-hari," kata Kanasugi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News