Ketua DPD Asita Sulsel Didi Leonardo Manaba mengakui pemberlakuan tes antigen dan PCR selama ini menghambat kunjungan wisata khususnya di daerah itu.
"Jadi ini (kebijakan tanpa PCR) merupakan momentum yang begitu kita tunggu-tunggu. Namanya ditunggu-tunggu maka tentu pasti baik," katanya, dikutip dari Antara, Jumat, 11 Maret 2022.
Kebijakan baik ini bisa berlangsung secara berkelanjutan. Bukan sebaliknya hanya sesaat yang justru berpotensi memberikan kerugian bagi para pelaku bisnis perjalanan seperti Asita.
Asita tidak ingin ketika sudah dalam kondisi massif melakukan penjualan paket, namun di tengah-tengah perjalanan justru ada aturan baru terkait pengetatan atau PPKM.
"Kami melihat ini satu langkah luar biasa hingga adanya penghapusan antigen dan PCR. Namun kami berharap hal ini bisa bersifat kontinu atau berkelanjutan," ujarnya.
Sebelumnya, Asita mengaku pemberlakuan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk bisa masuk ke Sulsel dinilai menghambat kunjungan wisata ke daerah ini.
"Jika anggaran terbatas maka wisatawan justru memilih menunda keberangkatan karena adanya biaya tambahan untuk PCR," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News