Pertumbuhan pada triwulan-IV 2021 kemudian menghasilkan pertumbuhan keseluruhan PDB Indonesia di 2021 menjadi 3,69 persen (yoy) atau lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan negatif pada tahun sebelumnya yang sebesar -2,07 persen (yoy).
"Dengan kata lain, angka pertumbuhan pada triwulan-IV berada pada jangkauan target pertumbuhan pemerintah yakni di antara 3,50 persen (yoy) hingga 4,00 persen (yoy)," kata Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky, dilansir Mediaindonesia.com, Kamis, 10 Februari 2022.
Melihat ke sisi sektoral, hampir semua sektor mencatatkan pertumbuhan positif yang didukung oleh relaksasi pembatasan setelah selesainya gelombang kedua pandemi. Dari semua sektor, transportasi dan pergudangan, akomodasi serta aktivitas makanan dan minuman mencatatkan pertumbuhan cukup signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal ini terkait dengan aktivitas bisnis dan produksi yang kembali berjalan, seiring dengan pelonggaran PPKM, yang kemudian terefleksi dari pertumbuhan PDB untuk masing-masing sektor. Melihat pada komponen konsumsi rumah tangga, pada triwulan-IV 2021 tercatat adanya peningkatan menjadi 3,55 persen (yoy) tingkat pertumbuhan dibandingkan dengan 1,02 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.
Peningkatan aktivitas bisnis dan produksi juga dapat terlihat dari peningkatan kebutuhan akan barang-barang impor yang sebagian besar merujuk pada kebutuhan akan bahan baku. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan positif sebesar 29,6 persen (yoy) pada triwulan IV-2021. Nilai tersebut kemudian membentuk keseluruhan pertumbuhan impor tahunan 2021 sebesar 23,3 persen (yoy).
Pertumbuhan impor
Pertumbuhan impor yang cukup signifikan di sisi lain tidak memberikan tekanan pada nilai PDB karena dibarengi dengan pertumbuhan ekspor yang jauh lebih cepat. Pertumbuhan ekspor tercatat sebesar 29,8 persen (yoy) pada triwulan IV-2021 dan 24,0 persen (yoy) untuk nilai keseluruhan di 2021. Adapun pertumbuhan ekspor banyak didukung oleh permintaan pada tingkat global yang mulai pulih serta tren harga komoditas yang terus mengalami peningkatan sepanjang 2021.Dari nilai yang tercatat baik oleh impor maupun ekspor, secara nominal dapat dikatakan nilai tersebut bahkan sudah melebihi nilai nominal di 2019 atau periode sebelum pandemi. Hal ini menggambarkan ekonomi terus bergerak menuju arus pemulihan setelah pandemi. Di sisi lain, investasi juga mengalami lonjakan yang cukup signifikan dari 3,8 persen (yoy) di triwulan III-2021 menjadi 4,5 persen (yoy) di triwulan IV-2021 dengan pertumbuhan keseluruhan selama 2021 tercatat sebesar 3,8 persen (yoy).
Lonjakan besar kasus Omicron yang baru dimulai pada akhir Januari memberikan kesempatan pada beberapa indikator untuk tetap tumbuh, mengawali 2022. Purchasing Manager Index (PMI) yang mengukur tingkat aktivitas manufaktur juga menunjukkan pola peningkatan menjadi 53,7 di Januari setelah terkoreksi sedikit pada periode November ke Desember sebesar 53,5.
"Dengan kata lain, pembangunan ekonomi telah dimulai kembali," kata Riefky.
Berbeda dengan negara lain yang saat ini sedang berada di puncak gelombang ketiga atau bahkan sudah melewati puncak kasus, pertumbuhan angka kasus positif covid-19 akibat varian Omicron di Indonesia masih berada pada tahap awal. Data pada 7 Februari menyebutkan saat ini penambahan kasus harian infeksi covid-19 sudah berada pada angka 27 ribu kasus per hari (rata-rata bergerak tujuh hari).
Angka tersebut diprediksi masih akan terus bertambah hingga puncak gelombang ketiga pandemi yang diperkirakan akan terjadi di akhir Februari 2022. Tren kasus infeksi covid-19 yang tinggi dikhawatirkan akan mempengaruhi aktivitas bisnis dan manufaktur pada triwulan-I 2022. Mulai dari diberlakukannya kembali pembatasan sosial yang ketat hingga aktivitas produksi yang sementara harus berhenti, dampak dari peningkatan kasus Omicron mungkin bisa berbeda namun menuju imbas yang sama yakni melambatnya performa aktivitas sosial dan ekonomi.
"Melihat kembali pada dinamika gelombang ketiga covid-19 di Indonesia, usaha pemulihan yang saat ini berjalan mungkin akan kembali melambat atau bahkan terhenti untuk sementara," kata Riefky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News