Kadin menyambut kunjungan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese ke Indonesia. foto: Kadin.
Kadin menyambut kunjungan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese ke Indonesia. foto: Kadin.

Kunjungan PM Australia untuk Perkuat IA CEPA oleh Pelaku Usaha Indonesia

Arif Wicaksono • 07 Juni 2022 13:36
Jakarta: Pelaku usaha sangat menyambut baik kunjungan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese ke Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya pasca menjabat. Kunjungan ini diharapkan dapat memajukan hubungan bilateral dan kerjasama ekonomi diantara Indonesia-Australia.
 
"Meskipun kunjungan bilateral ini mencakup berbagai mata agenda, mulai dari politik keamanan hingga ekonomi, kunjungan ini memberikan sinyal yang sangat positif dan encouraging bagi pelaku usaha Indonesia, bukan hanya terhadap potensi peningkatan hubungan ekonomi bilateral kedua negara, tetapi juga terhadap  pemanfaatan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA CEPA) yang lebih maksimal di masa mendatang," terang Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri dikutip dari keterangan pers, Selasa, 7 Juni 2022.
 
Menteri Albanese dan delegasi pelaku usaha Australia, Senin, 6 Juni 2022. Dalam dua tahun sejak berlakunya IA CEPA pada Juli 2020, total nilai perdagangan Indonesia-Australia mengalami peningkatan yang pesat, dari USD7,8 juta di 2019 menjadi USD12,6 juta. Namun, bila dilihat arus perdagangannya, peningkatan impor Indonesia terhadap produk Australia jauh lebih besar dibandingkan peningkatan ekspor Indonesia ke Australia.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, impor Indonesia dari Australia meningkat sebesar 70,8 persen dari USD5,5 juta di 2019 menjadi USD9,4 juta di 2021. Sementara ekspor Indonesia ke Australia pada saat yang sama meningkat sebesar 34,8 persen, dari USD2,3 juta di 2019 menjadi USD3,2 juta di 2021.
 
Data UN Trademap menunjukkan struktur ekspor Indonesia ke Australia lebih didominasi oleh produk bernilai tambah, seperti komponen produk elektronik, permesinan, besi-baja, dan produk berbahan dasar kayu. Pasca IA CEPA pun kinerja ekspor produk-produk ini mengalami peningkatan pesat dengan semua produk ekspor unggulan tersebut mencatatkan kinerja ekspor tertinggi dalam lima tahun terakhir.
 
"Jika dilihat dari sisi investasi, Australia merupakan sumber FDI yang relatif cepatrebound hingga pada 2021," ungkap Shinta.
 
Sejumlah proyek investasi Australia di Indonesia sudah hampir kembali pada level pre-pandemi. Investasi ini diperkirakan akan terus meningkat, mengingat arus investasi Australia ke Indonesia, khususnya di sektor jasa, sempat tersendat sepanjang pandemi karena pembatasan mobilitas internasional dan penundaan pelaksanaan beberapa komitmen kerjasama seperti pertukaran tenaga ahli dan professional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan