Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, mengatakan pihaknya akan menyesuaikan langkah sesuai dengan kebijakan pemerintah terkait rencana penggabungan dua raksasa teknologi tersebut.
“Kalau soal itu (penggabungan GoTo dan Grab), kita serahkan ke perusahaan masing-masing. Kan pemerintah juga sudah memberikan masukan, kita pasti ikuti masukannya dari pemerintah,” ujar Pandu seusai pembukaan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 12 November 2025.
| Baca juga: Isu Merger Grab, GoTo: Belum Ada Kesepakatan |
Ikuti arah pemerintah
Pandu memastikan Danantara tidak akan bertindak sepihak. Ia menegaskan, pemerintah pasti memiliki niat baik untuk menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia.“Kita tentu mendengarkan masukan pemerintah. Pasti inginnya sangat baik. Tapi, tentu kita harus fokus B2B antara kedua perusahaan itu,” jelas Pandu.
Menurutnya, yang terpenting dalam proses ini adalah menjaga keseimbangan hubungan bisnis atau business-to-business (B2B) antara GoTo dan Grab agar tetap saling menguntungkan.
“Nantinya, kita pasti akan support, tapi kita lihat. Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada. Jadi, kita harus juga menjaga itu,” tegas Pandu.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan adanya rencana penggabungan antara GoTo dan Grab.
Menurutnya, pembahasan ini menjadi bagian dari diskusi yang lebih luas mengenai rancangan peraturan presiden (perpres) ojek daring.
Dalam proses tersebut, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara disebut akan berperan aktif, baik dalam aspek strategis maupun investasi yang relevan dengan arah kebijakan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id