Program ini berfokus pada peningkatan keterampilan masyarakat di sekitar area operasional perusahaan, khususnya bidang machining process, mulai dari dasar pengoperasian mesin bubut, hingga pengoperasian computer numerical control (CNC) bubut dasar dengan sistem otomatis berbasis komputer untuk presisi tinggi.
Direktur SSB Johan Budisusetija menjelaskan penyelenggaraan MDP bukan semata untuk mendukung keberlangsungan bisnis, tetapi juga merupakan wujud komitmen perusahaan menjalankan praktik bisnis bertanggung jawab.
“Kehadiran program ini menjadi bukti keseriusan kami dalam menciptakan bisnis berkelanjutan. Dari MDP, kami ingin berperan aktif meningkatkan kualitas SDM di wilayah sekitar site SSB,” ujar Johan, dikutip dari siaran pers, Selasa, 4 November 2025.
Pada MDP tahun ini, SSB berkolaborasi dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, diikuti 12 peserta yang terdiri dari dua orang asal Samarinda, empat orang dari Balikpapan, dua orang dari Sebamban, dan empat orang dari Sumbawa.
| Baca juga: Keberagaman dan Inklusivitas Ikut Berkontribusi Tingkatkan Kinerja Bisnis | 
Pelatihan digelar pada 3-21 November 2025 di BPVP Samarinda dengan fokus peningkatan keterampilan teknis dan kesiapan kerja peserta. Materi terdiri dari basic machining, machining milling manual, hingga machining CNC bubut dasar. Setelah itu, uji kompetensi bagi peserta yang difasilitasi BPVP Samarinda dengan skema CNC bubut dasar.
Kepala BPVP Samarinda Eka Cahyana Adi menambahkan program kolaborasi ini sebagai dukungan pemerintah lewat Kementerian Ketenagakerjaan bersama pihak industri dalam meningkatkan daya serap tenaga kerja.
“Kami juga berharap peserta dapat menunjukan kompetensi dari sisi ketrampilan teknis dan kepemimpinan, serta senantiasa berupaya menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan di dunia industri,” ujar Eka.
Setelah pelatihan, peserta melanjutkan ke tahap on the job training (OJT) atau pemagangan di berbagai kawasan operasional SSB, yakni di Samarinda, Balikpapan, Sebamban, dan Sumbawa. Program pemagangan ini berlangsung mulai akhir November 2025 hingga akhir Januari 2026.
Direktur SSB Johan Budisusetija menambahkan manfaat program pemagangan bagi peserta yaitu menambah pengalaman kerja nyata, peningkatan keterampilan (hard skills dan soft skills) serta meningkatkan peluang kerja. Tahun ini, MDP juga diikuti peserta perempuan dari Sumbawa, menandai langkah maju dalam mendorong kesetaraan gender di bidang teknik yang selama ini didominasi laki-laki.
“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun tanpa memandang gender atau latar belakang. Prinsip keberagaman dan inklusivitas jadi bagian DNA kami sebagai bagian ABM Group,” lanjut Johan.
Presiden Direktur ABM Group Achmad Ananda Djajanegara berharap program ini tak hanya jadi sarana transfer ilmu, tetapi juga wadah pembentukan talenta unggul.
“Melalui pembelajaran yang mencakup pengetahuan dasar machining hingga praktik di lapangan, peserta diharapkan memperoleh bekal nyata untuk menapaki dunia kerja dengan percaya diri dan kompetensi tinggi,” ujar Achmad Ananda Djajanegara.
Sebelumnya, program pelatihan serupa pada 2023 dan 2024, tercatat sekitar 83,5 persen peserta berhasil bekerja di SSB. Adapun lulusan MDP lainnya meniti karier di jalur berbeda, seperti jadi pegawai negeri sipil, membuka usaha bengkel, hingga bergabung dengan perusahaan lain.
"Melalui program pelatihan seperti ini, ABM Group menunjukkan komitmen kuat terhadap dunia pendidikan. Bagi kami, pendidikan bukan hanya kegiatan sosial, tetapi juga langkah strategis menciptakan fondasi bisnis berkelanjutan. Keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari kinerja bisnis, tapi juga berkontribusi mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
             Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id