Smelter Freeport di Gresik. Foto: Medcom.id.
Smelter Freeport di Gresik. Foto: Medcom.id.

Smelter Freeport Gresik Mulai Proses 850 Ribu Ton Konsentrat Tembaga

Antara • 10 April 2024 19:22
Jakarta: Fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, mulai memproses 850 ribu ton konsentrat tembaga pada Agustus 2024.
 
Smelter tersebut sedang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
 
"Kalau 50 persen dari 1,7 juta ton berarti 850 ribu ton. Itu akhir Agustus," kata Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui awak media di rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 10 April 2024.

Tony menuturkan, sejauh ini progres pembangunan smelter di Gresik sudah mencapai sekitar 94 persen. Smelter tersebut akan selesai dibangun pada Mei 2024 dan mulai beroperasi pada Juni 2024, namun belum tahap produksi.
 
"Juni mulai operasi tapi belum produksi. Karena kan konsentratnya di-feeding ke dalam situ di sekitar awal Agustus sehingga akhir Agustus baru keluar katoda tembaganya," ujar dia.
 
 
Baca juga: Smelter Freeport di Gresik Beroperasi pada Juni 2024
 

Tahap awal produksi di smelter


Tahap awal produksi di smelter akan dimulai pada Agustus 2024 dengan kapasitas sebanyak 50 persen. Kemudian, kapasitas produksi akan mencapai 100 persen pada akhir 2024.
 
"Awal Agustus mulai diisi. Akhir Agustus dia keluar katoda tembaganya. Itu kan prosesnya kira-kira tiga minggu. Yang konsentrat yang diproses," kata dia.
 
Ia mengatakan, untuk proses produksi selama satu tahun, akan dapat dihasilkan 600 ribu ton katoda tembaga. Pembangunan smelter tersebut merupakan mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI.
 
PTFI telah menanamkan investasi hingga USD3,1 miliar atau setara Rp48 triliun per akhir Desember 2023. Ini merupakan smelter kedua PTFI. Smelter pertama dibangun pada 1996 dan dikelola oleh PT Smelting.
 
Smelter tembaga dengan Design Single Line terbesar di dunia ini nantinya mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600 ribu ton per tahun.
 
Produk utama smelter adalah katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal). Produk samping antara lain asam sulfat, gipsum, dan timbal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan