"Kami sudah keliling ke 13 provinsi, itu sudah serempak tanam. Artinya tiga bulan ke depan kita akan panen, Maret, April, itu panen puncak," kata Amran usai meninjau Tanam Padi di Kelompok Tani Barokah Blawong Desa Trimulyo, Bantul, DIY, Rabu, 24 Januari 2024.
Amran mengatakan, pada Desember 2023, luas tanaman padi mencapai 1,5 juta hektare, sementara Indonesia cukup tanam satu juta hektare per bulan. "Itu sudah aman karena itu produksinya 2,5 juta sampai tiga juta ton," jelas dia.
Amran mengungkapkan, pemerintah akan berkomitmen mendampingi dan memberi dukungan penuh pada aktivitas tanam petani. Dukungan tersebut melalui berbagai bentuk bantuan, kesiapan benih unggul, hingga pupuk bersubsidi di berbagai daerah.
Sebagai informasi, Kabupaten Bantul merupakan penghasil beras terbesar kedua di provinsi DIY, dengan luas panen mencapai 22.834 hektare pada 2023.
Baca juga: Nah Lho! Produksi Beras Bakal Naik 1,5 Juta Ton Tapi Pemerintah 'Keukeuh' Impor |
Dorong perekonomian masyarakat
Lebih lanjut Amran mengatakan, pertanian menjadi sektor unggulan di banyak daerah, karena berpotensi membangkitkan perekonomian masyarakat. Potensi pertanian, akan lebih maksimal dikembangkan melalui sentuhan teknologi dan inovasi.
"Gagasan besarnya adalah transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern, dengan ini kita bersaing dengan negara lain," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan, Kabupaten Bantul dengan luas baku sawah 14.945 hektare mampu panen padi 22.924 hektare setahun dengan produktivitas 5,4 ton per hektare.
Bahkan, lanjut dia, beberapa kelompok tani sudah mampu melakukan tanam padi dengan pola IP 400.
"Gerakan tanam ini perlu terus dilakukan, apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga harus dimanfaatkan dengan maksimal agar hasil pertaniannya juga maksimal. Harapan kami tidak hanya meningkatnya produktivitas tapi juga kesejahteraan petani," tutur Suwandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News