Industri manufaktur. Foto: MI/Susanto.
Industri manufaktur. Foto: MI/Susanto.

Pertumbuhan Sektor Jasa Lebih Dominan di Masa Depan

Arif Wicaksono • 30 Oktober 2023 20:07
London: Banyak negara mengalami stagnasi untuk lapangan pekerjaan di sektor manufaktur. Studi menunjukkan lapangan kerja untuk sektor manufaktur akan menurun hingga 2025. Sementara itu sektor jasa akan terus meningkat.  
 
Makalah baru oleh Center for Global Development menunjukkan pada 2050 akan ada lebih sedikit pekerja pabrik secara global dibandingkan saat ini, dan bahkan di negara-negara miskin dengan banyak tenaga kerja murah, pertumbuhan lapangan kerja di sektor manufaktur akan mengalami stagnasi.
 
baca juga: Perusahaan Manufaktur Cat Cetak Penjualan Double Digit

Tiongkok mungkin merupakan pengecualian, yang semakin meningkatkan pangsa output manufakturnya di antara 59 negara yang dimodelkan dalam studi ini menjadi 43,8 persen pada 2050 dari 30 persen pada 2018 dan 10,5 persen pada 1975.
 
Penulis studi tersebut mengatakan Tiongkok akan terus mendominasi manufaktur global, beralih ke segmen yang bernilai lebih tinggi. Penulis studi tersebut mengatakan bahwa Tiongkok akan terus mendominasi manufaktur global, beralih ke segmen yang bernilai lebih tinggi.
 
Sementara itu negara berkembang lainnya di Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Latin akan sulit untuk beralih ke sektor manufaktur kelas bawah di sektor-sektor kelas bawah yang ditinggalkan oleh Tiongkok.

"Mereka tak akan cukup untuk meniru model pembangunan Asia Timur yang transformatif. dari pertanian hingga manufaktur," tegas studi tersebut, dilansir Channel News Asia, Senin, 30 Oktober 2023.
 
Sebaliknya, rekan senior CGD Charles Kenny dan Ranil Dissanayake mengatakan banyak negara akan beralih dari pertanian ke jasa, dengan lapangan kerja akan berkembang pesat, terutama karena teknologi baru bahkan di negara-negara seperti Bangladesh dan Ethiopia.
 
"Masih ada anggapan umum negara-negara berpendapatan rendah akan mengalami kemajuan secara alami, dari sebelumnya didominasi oleh pertanian menuju pertumbuhan yang didorong oleh manufaktur, namun semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi,” kata Kenny.
 
"Kami memperkirakan lahan pertanian di Afrika dan Asia akan berkurang dalam beberapa dekade mendatang, namun orang-orang kemungkinan besar akan membanjiri kantor dan toko, bukan pabrik," tegas dia.
 
Studi ini memproyeksikan pertumbuhan global hingga 2050 dan memodelkan perubahan perekonomian di 59 negara yang menyumbang sekitar tiga perempat PDB dan populasi dunia.

Sektor manufaktur bagian kecil kontribusi ke ekonomi

Laporan ini memproyeksikan bahkan di negara-negara berpendapatan terendah sekalipun, jumlah pekerjaan di pabrik tidak akan mampu mengimbangi pertumbuhan penduduk selama 30 tahun ke depan, dan manufaktur kemungkinan akan tetap menjadi bagian kecil dari sebagian besar perekonomian negara-negara tersebut.
 
Di seluruh negara berpendapatan rendah, lapangan pekerjaan di sektor manufaktur diperkirakan akan tetap stabil di bawah delapan persen dari total lapangan kerja, demikian temuan studi tersebut.
 
Laporan ini memproyeksikan porsi pekerjaan manufaktur di negara-negara berpendapatan tinggi akan terus menurun, menjadi 8,3 persen pada 2050 dari 11,4 persen saat ini.
 
Sementara itu pekerjaan di sektor jasa swasta akan mencakup sekitar 37 persen pekerjaan global pada 2050, dan 26 persen di negara-negara berpenghasilan rendah saat ini, naik dari sekitar 12 persen saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan