Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Siap-siap, Impor 2023 Bakal Lebih Tinggi

Antara • 06 Januari 2023 16:41
Jakarta: Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan pertumbuhan impor akan lebih tinggi dibandingkan ekspor pada 2023, yang didorong penguatan permintaan domestik.
 
Menurut dia, permintaan domestik pada 2023 didorong oleh pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan keputusan untuk melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN).
 
Namun demikian, Faisal mengatakan pertumbuhan impor pada 2023 cenderung melemah dibandingkan 2022, karena harga minyak yang turun dan antisipasi penurunan ekspor.

Sedangkan, ia menyebut pelambatan pertumbuhan ekspor pada 2023 disebabkan oleh penurunan harga komoditas, terutama batu bara, yang didorong oleh permintaan global yang lesu di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global.
 
Baca juga: Neraca Komoditas Perlu Dievaluasi 

"Meski diproyeksikan menyusut, surplus neraca perdagangan bisa bertahan lebih lama karena kita melihat penurunan harga komoditas lebih bertahap," kata Faisal dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 Januari 2023.
 
Ia juga memperkirakan cadangan devisa nasional akan berada di kisaran USD135 miliar-USD140 miliar pada akhir 2023 atau tidak terlalu jauh dibandingkan sebesar USD137,2 miliar pada Desember 2022.
 
"Kami mengantisipasi neraca transaksi berjalan akan berubah menjadi defisit yang dapat dikelola sekitar 1,10 persen dari PDB pada 2023 dari perkiraan surplus sebesar 1,05 persen dari PDB pada 2022," jelasnya.
 

Sedangkan, terkait neraca keuangan, dia memperkirakan akan menghadapi sejumlah tantangan pada 2023, namun potensinya tetap terlihat.
 
Beberapa tantangan tersebut di antaranya adalah meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global yang bisa memicu sentiment risk-off di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, karena investor cenderung beralih ke aset safe-haven.
 
Selain itu, pembukaan kembali ekonomi Tiongkok yang bisa menarik investor untuk mencari penyeimbangan portofolio di Asia.
 
Namun demikian, ia menyebut kebijakan pemerintah untuk terus melakukan hilirisasi sumber daya alam dapat menarik lebih banyak aliran investasi langsung ke Indonesia.
 
Selain itu, lanjut Faisal, upaya mempertahankan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam juga dapat menghambat penempatan aset ke luar negeri.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan