SVP SDM Pupuk Kaltim Endang Murtiningsih mengungkapkan, program pendidikan vokasi ini digagas sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang andal dan terampil sesuai kebutuhan dunia industri, khususnya pengembangan kompetensi generasi muda di kawasan timur Indonesia agar siap masuk dalam dunia kerja.
Program ini juga tindaklanjut melalui kerja sama Pupuk Kaltim dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) guna mendukung transformasi bisnis perusahaan dalam menghadapi era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).
"Para peserta berasal dari berbagai daerah di kawasan timur Indonesia. Diantaranya Kota Bontang, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Seluruhnya terbagi dalam dua jurusan yakni Teknik Kelistrikan dan Pengelasan," ujar Endang dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 November 2022.
Menurut Endang, program ini selaras dengan semangat Pupuk Kaltim dalam mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia, yang diimplementasikan melalui pengembangan kapasitas masyarakat untuk mencetak sumber daya manusia unggul dan siap kerja di berbagai bidang.
Selama pendidikan, para peserta mendapatkan materi link and match sesuai kebutuhan industri dengan komposisi materi 40 persen teori dan 60 persen praktik. "Program pendidikan vokasi ini diupayakan berjalan berkesinambungan, dengan cakupan wilayah yang jauh lebih luas kedepannya," lanjut Endang.
Baca juga: Dukung Kartu Prakerja, Kemenperin Tingkatkan Kompetensi SDM Industri |
Dirinya berharap seluruh pengetahuan yang didapat selama pendidikan bisa menjadi bekal kompetensi para peserta untuk lebih siap memasuki dunia kerja, maupun berkontribusi dalam pembangunan di masing-masing daerah. Budaya kerja positif yang selama ini dibina diharap menjadi karakter diri para peserta, dimana soft skill maupun sikap dan etos kerja merupakan hal penting yang wajib dimiliki dalam dunia kerja profesional.
"Pupuk Kaltim mengucapkan selamat atas pencapaian seluruh peserta pendidikan vokasi, semoga dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki makin berdampak terhadap penguatan kapasitas SDM di wilayah timur Indonesia," tambah Endang.
Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri menyampaikan 49 peserta yang mengikuti yudisium kali ini merupakan bagian dari 209 peserta pendidikan vokasi di wilayah timur Indonesia untuk periode 2022, yang terselenggara melalui kerja sama dunia industri dan pemerintah daerah dengan Politeknik ATI Makassar.
Sejauh ini pihaknya kata Basri, telah meluluskan 803 peserta sejak dimulainya program pendidikan vokasi pada 2016 dengan dua program studi. "Kami berpesan agar para peserta dapat terus mengembangkan kapasitas diri pasca menempuh pendidikan, sehingga apa yang telah didapat makin terasah kedepannya," ucap Basri.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News