"Pelepasan ekspor ini dapat menopang penguatan rantai pasok global produk alas kaki dunia dan industri padat karya. Pelepasan ekspor ini juga menjadi momentum perluasan pasar ekspor produk Indonesia serta sebagai penggerak roda perekonomian Indonesia pada masa pemulihan pascapandemi," kata Mendag di Tangerang Selatan, dikutip dari Antara, Selasa, 13 September 2022.
baca juga: Nigeria Minati Alas Kaki dan Herbal Asal Indonesia |
Mendag menyampaikan hal itu saat menghadiri pelepasan ekspor produk alas kaki produksi PT Pratama Abadi Industri secara simbolis dengan merek dagang Nike senilai USD211 ribu dengan tujuan Belanda.
Mendag menyampaikan, pada 2021 Indonesia berada di urutan keenam sebagai negara eksportir produk alas kaki terbesar, dengan pangsa pasar sebesar 3,88 persen. Pada periode lima tahun terakhir (2017-2021), nilai ekspor alas kaki Indonesia ke dunia menunjukkan tren yang positif sebesar empat persen.
"Ekspor alas kaki Indonesia pada 2021 tercatat sebesar USD6,16 miliar atau tumbuh secara signifikan sebesar 28,76 persen dibandingkan 2020. Ekspor alas kaki Indonesia di 2021 juga melampaui nilai ekspor pada 2019 sebelum pandemi covid-19 sebesar USD4,40 miliar," jelas Zulkifli.
Menurut Mendag, sejumlah perusahaan alas kaki juga tengah meningkatkan kapasitas produksi mereka di Indonesia seiring permintaan ekspor yang naik.
Tren nilai ekspor alas kaki Indonesia ke lima negara tujuan utama tumbuh cukup pesat yakni Amerika Serikat naik 50,8 persen, Belgia (66,1 persen), RRT (6,9 persen), Jerman (55,3 persen), dan Jepang (18,4 persen).
"Hal ini menunjukkan kinerja ekspor alas kaki Indonesia ke dunia terus mengalami peningkatan nilai dan mampu memanfaatkan peluang pasar dunia," ungkap Mendag.
Sementara itu, Belanda merupakan negara tujuan ekspor urutan ke-8 dengan nilai ekspor pada 2021 sebesar USD152 juta. Pada Januari-Juni 2022, nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Belanda mencapai USD99,04 juta atau meningkat 29,65 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD76,42 juta.
"Saya memahami bea masuk produk alas kaki di negara-negara Uni Eropa masih cukup tinggi sehingga daya saing produk Indonesia perlu ditingkatkan dibanding negara-negara penghasil lainnya yang memiliki persetujuan perdagangan bebas (FTA). Oleh sebab itu, saya telah meminta perundingan dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang saat ini masih berjalan dapat diselesaikan dengan segera," jelas Mendag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News