Untuk menjawab tantangan zaman, Istana Pura Mangkunegaran sekaligus memakai Renewable Energy Certificated (REC) dari PLN. Hal ini menjadikan Istana Pura Mangkunegaran sebagai cagar budaya pertama yang menggunakan listrik EBT melalui REC PLN.
KGPAA Mangkunegara X mengatakan, ini menjadi bukti kepedulian Istana Pura Mangkunegaran terhadap isu lingkungan dan mendukung semangat transisi energi. Ia pun mengapresiasi dukungan dari PLN dan juga pihak terkait dalam proyek revitalisasi tersebut.
"Penyediaan energi bersih melalui REC ini yang akan menghidupkan Pura Mangkunegaran menjadi lebih aktif, lebih produktif dan hijau secara menyeluruh baik untuk pariwisata maupun kegiatan kebudayaan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 23 Desember 2022.
Meski keagungan Kerajaan Mangkunegaran tak lepas dari warisan leluhur, namun KGPAA Mangkunegara X memiliki misi untuk membuat kerajaan terus bertumbuh dan relevan terhadap perkembangan zaman. Pelestarian budaya yang ada juga tetap dijaga dengan baik.
"Tanpa mengurangi eksklusivitas, tapi kami di Mangkunegaran ingin menjadi wadah yang inklusif bagi siapapun masyarakat untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa," ungkap dia.
Baca juga: Pemerintah Alokasikan Rp10 Triliun untuk Pengembangan Energi Bersih |
Menurut dia, salah satu cara menjadikan Mangkunegaran tetap menjadi Pusat Budaya Jawa sekaligus wadah yang nyaman bagi kelompok milenial melestarikan budaya, maka Istana Mangkunegaran perlu berbenah. Upaya ini sekaligus untuk memperkenalkan budaya lebih luas.
"Hal ini juga menjadi bagian dari tugas kami sebagai pusat budaya di Mangkunegaran untuk bisa memperkenalkan dan mengembangkan kebudayaan dengan cara yang relevan dengan perkembangan jaman," ujarnya.
Ia menegaskan, langkah memodernisasi bukan lantas mengubah keistimewaan Istana Mangkunegaran agar tetap bisa beradaptasi tanpa mengurangi keagungan peninggalan leluhur. Hal ini juga menjadi tugas anak-anak muda untuk meneruskan kebudayaan Indonesia.
"Budaya yang memang sudah diwariskan dari turun temurun tentu harus terus dilanjutkan. Bukan berarti anak muda tidak bisa berkiprah di kancah budaya, justru anak muda menjadi kunci dari pelestarian budaya," kata KGPAA Mangkunegara X yang berusia 25 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News