“Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga Rp4.818 triliun pada 2030. Ini merupakan market besar dan harus dimanfaatkan,” ucap Erick dikutip dari Antara, Rabu, 24 Agustus 2022.
Jika terjadi, kata dia, hal tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kontributor terbesar bagi ekonomi digital Asia Tenggara. Menurut Erick, prediksi itu memerlukan kerja sama seluruh pihak terkait.
Baca: Holding Danareksa Komitmen Terapkan AKHLAK |
Dia melihat ekonomi digital menjadi salah satu pilar resiliensi ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi covid-19. Sehingga, dia terus mendorong transformasi bisnis BUMN ke arah digital.
"Saya selalu menekankan, BUMN tidak boleh menjadi dinosaurus," katanya.
Beberapa langkah strategis telah dilakukan semisal memperkuat pembangunan infrastruktur Indonesia dengan data cloud, jaringan 5G dan lainnya. Sehingga, BUMN menjadi agregator bagi produk-produk lokal Indonesia untuk mewujudkan negara mandiri, merdeka, dan berdaulat.
Di sisi lain, pihaknya mendorong sinergi dan kolaborasi BUMN dengan berbagai pihak. Salah satunya, perusahaan rintisan atau startup melalui BUMN Startup Day 2022.
“BUMN Startup Day adalah bagian dari kolaborasi ketika ada dua universe bersatu, kekuatan BUMN dengan private sector yang memberi kesempatan kepada superhero baru,” ujar Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News