Sementara volume KA Garut Cibatuan relasi Garut-Purwakarta pp yaitu rata-rata 5.089 pelanggan per hari, dengan puncak penumpang terjadi pada 27 Maret sebanyak 6.317 pelanggan. Okupansi KA Garut Cibatuan pada periode tersebut mencapai rata-rata 171 persen.
"KAI sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat atas kehadiran kembali moda transportasi kereta api setelah hampir 40 tahun tidak beroperasi di Garut. Hadirnya kereta api di Garut akan mengurangi tingkat kemacetan kota serta memberikan solusi transportasi yang efisien dan terjangkau bagi pelanggan," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 April 2022.
Joni menuturkan, keberadaan kereta api di Garut juga dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pariwisata di wilayah Garut dan Sekitarnya. Masyarakat akan semakin mudah dalam mengakses berbagai lokasi wisata di Garut seperti Taman Gunung Papandayan, Pemandian air panas, Kampung Naga, dan lainnya.
"Kami berharap beroperasinya kembali jalur KA di Garut ini akan menjadi pemicu pemulihan perekonomian baik dari sektor pariwisata serta industri-industri lokal di wilayah Garut," ucapnya.
Untuk kenyamanan bersama, KAI tetap mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk menjaga ketertiban dengan mengantre secara teratur, terus menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker secara baik dan benar, serta menjaga kebersihan stasiun dan kereta api.
Di samping itu, demi menjaga keselamatan bersama, KAI mengingatkan kepada seluruh masyarakat Garut agar lebih berwaspada jika melintasi perlintasan sebidang kereta api. Masyarakat juga tetap dilarang beraktivitas di jalur kereta api.
"Hal ini perlu kami ingatkan kembali sebab masyarakat Garut sudah cukup lama tidak mendapatkan layanan transportasi kereta api," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News