Menkominfo Johnny G Plate (Foto:Dok.Kominfo)
Menkominfo Johnny G Plate (Foto:Dok.Kominfo)

Kominfo Angkat Tiga Isu Prioritas di DEWG G20

Rosa Anggreati • 30 Maret 2022 14:11
Lombok: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengangkat tiga isu prioritas pada acara First Meeting Digital Economy Working Group (DEWG) G20 2022, yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 29-30 Maret.
 
Menteri Kominfo Johnny G Plate pada konferensi pers pembukaan acara First Meeting Digital Economy Working Group G20 2022, di Lombok, pada Selasa, 29 Maret, mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda pertama dari pertemuan Digital Economy Working Group G20 yang akan berlangsung di G20 Presidensi Indonesia.
 
"Pertemuan ini menjadi wadah bagi delegasi dan undangan untuk mendalami diskusi yang telah dibangun terkait pemanfaatan kekuatan teknologi digital untuk mencapai pemulihan yang semakin kuat, memberdayakan, inklusif, dan berkelanjutan. Hasil dari diskusi kemudian akan menjadi building block bagi berbagai isu digital yang semakin relevan dalam kehidupan kita di berbagai sektor, dan mendorong tata kelola kehidupan baru yang lebih bersifat data sentris," ucap Menkominfo.
 
Lebih lanjut dijelaskan oleh Johnny, relevansi data pada berbagai sektor dapat diamati melalui tingkat konektivitas global merujuk pada jumlah perangkat terhubung ke jaringan internet protocol (IP) yang diprediksi meningkat tiga kali lipat dari populasi global pada 2023.
 
"Situasi ini semakin terintensifikasi pula oleh pembuatan dan replikasi data global yang diprediksi akan meningkat 23 persen pada 2020-2025. Sebagai Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia dapat mengoptimalisasikan potensi dari landscape ekonomi digital global yang semakin data sentris untuk memitigasi risiko dan menuai manfaat dari perekonomian Indonesia," katanya.
 
Hal ini merupakan potensi dari sektor ekonomi yang diperkirakan akan mencapai nilai Gross Merchandise Value (GMV) USD315,5 miliar pada 2030. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan potensi digital, pemerintah Indonesia melalui Kominfo mengangkat tiga isu prioritas untuk dibahas pada rangkaian Digital Economy Working Group.
 
Pertama, Connectivity and post covid-19 recovery yaitu memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mengajak anggota G20 berdiskusi terhadap peran sentral konektivitas digital dalam beragam lini kehidupan. "Secara khusus keterkaitannya dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 mengacu pada ketersediaan akses internet yang cukup, fair, level of playfield yang lebih berimbang dalam pemanfaatan teknologi digital, dan optimalisasi konten dan data internet," ucap Johnny.
 
Kedua, digital skills and digital literacy berperan sentral guna menghadirkan pemanfaatan teknologi digital yang produktif, inklusif, memberdayakan dan berkelanjutan. "Indonesia mendorong pembahasan isu ini untuk menghadirkan upaya kolektif global antara negara maju dan berkembang dalam digital reskilling dan upskilling masyarakat dunia dalam menghadapi kemajuan, serta disrupsi digital," tutur Johnny.
 
Ketiga, data free flow with trust and cross border data flow, yaitu sebagai respons terhadap peningkatan penggunaan data dan arus data, kebutuhan mekanisme dan metode pengaturan yang memfasilitasi pertukaran data, serta memahami diversifikasi pengaturan yang ada. Terkait itu Indonesia mengambil langkah untuk melakukan pembahasan kebijakan data lintas negara pada Presidensi G20 kali ini dengan usulan prinsip arus data lintas negara yang mengacu pada keabsahan, keadilan, keterbukaan, dan timbal balik.
 
Substansi diskusi pada pertemuan ini akan mendasari agenda pembahasan pada pertemuan Second Meeting Digital Economy Working Group G20 2022 selanjutnya, yang diselenggararakan di Yogyakarta pada 17-18 Mei.
 
Para anggota delegasi G20 menghadiri pertemuan pertama Digital Economy Working Group G20 secara hybrid. Pertemuan ini turut dihadiri oleh empat mitra akademisi global (global knowledge partner) Digital Economy Working Group, yakni International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commision for Asia and the Pacific (UNESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Hadir pula tiga mitra akademisi nasional (national knowledge partner) Digital Economy Working Group, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran.
 
Presidensi G20 Indonesia mengajak anggota delegasi untuk menikmati budaya, sejarah, kuliner Yogya yang khas sebagai pendamping diskusi.
 
"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung pelaksanaan rangkaian acara Digital Economic Group dalam Presidensi G20 Indonesia guna menghasilkan delivers bows (penyampaian busur) yang konkret dan bermakna bagi ekonomi digital global. Mari bersama kita mengawal semangat Presidensi G20 Indonesia guna menyongsong pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan. Recover together, recover stronger," kata Menkominfo Johnny.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan