"Kami tidak ingin aset BUMN yang indah dan megah ini hanya semacam bangunan yang jauh dari masyarakat," kata Erick Thohir melalui keterangan tertulis, Kamis, 23 Juni 2022.
Dia menyampaikan program tersebut awalnya diterapkan di Jakarta dan Bali. Namun, terhenti karena penyebaran covid-19.
Baca: Erick Thohir Minta Bandara Jadi Etalase Budaya |
Saat ini, sektor wisata berangsur pulih. Kawasan wisata di Bali yang dibuka mencapai 70 persen, Jakarta 70 persen, dan DIY sudah 60 persen.
Dia pun meminta agar program festival budaya di bandara kembali dimulai. Selain sebagai etalase budaya, program tersebut dianggap upaya mengapresiasi pelaku seni dan membuka lapangan pekerjaan baru.
"Sekalian mengapresiasi pelaku seni. Kami ingin ada konsistensi. Kami minta satu pekan dua kali penyelenggaraan festival budaya," ungkap dia.
Dia menyampaikan program tersebut murni untuk meningkatkan fungsi bandara. Bukan untuk menyerobot tugas dan fungsi kementerian lain.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan upaya menjadikan Bandara YIA sebagai etalase budaya sangat penting untuk mendukung status Yogyakarta sebagai kota budaya. Langkah ini juga dalam rangka membuat DIY sebagai daerah yang makin istimewa.
"Seperti yang disampaikan Pak Erick, kami ingin membuat bandara ini menjadi etalase kebudayaan. Apalagi Yogyakarta ini merupakan kota budaya, jadi kita ingin DIY menjadi lebih istimewa dengan adanya kegiatan budaya di bandara," kata Fahmi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News